GENMUSLIM.id - Presiden Prabowo Subianto menyatakan dukungannya terhadap solusi dua negara atau two states solution sebagai pendekatan terbaik untuk menyelesaikan konflik berkepanjangan antara Palestina dan Israel.
“Saya tetap menyarankan two states solution, sebenarnya mereka juga setuju,” ujar Presiden Prabowo kepada awak media,
Menggarisbawahi bahwa pendekatan ini mendapat dukungan dari berbagai negara yang ingin melihat kawasan Timur Tengah lebih damai dan stabil.
Dilansir GENMUSLIM dari akun Sekretariat Negara Republik Indonesia, Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia dalam menciptakan perdamaian internasional dan menjaga kedaulatan wilayah.
Baca Juga: Presiden Prabowo Melakukan Pertemuan dengan Joe Biden, Dua Program Dapat Dukungan, Apa Sajakah?
Usai bertemu dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Lloyd Austin, di Washington DC pada 13 November 2024, Presiden Prabowo menyampaikan sikap Indonesia terhadap konflik Palestina-Israel dan isu Laut China Selatan yang menjadi perhatian global.
Dalam pertemuan dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Lloyd Austin, Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya segera menciptakan kondisi gencatan senjata antara Palestina dan Israel.
Menurut Kepala Negara, gencatan senjata adalah langkah awal untuk mencapai perdamaian yang lebih berkelanjutan, dan Indonesia berharap seluruh pihak dapat mendukung upaya ini demi tercapainya stabilitas di kawasan tersebut.
"Kita bekerja, kita berharap untuk bisa gencatan senjata segera," ucapnya, mencerminkan komitmen Indonesia untuk terus berperan aktif dalam menjaga perdamaian dunia.
Selain isu Timur Tengah, Presiden Prabowo juga menyinggung isu Laut China Selatan, di mana Indonesia tetap mempertahankan sikap tegas dalam menjaga kedaulatan wilayahnya.
Presiden menegaskan bahwa Indonesia menghormati setiap negara, tetapi kedaulatan tetap menjadi prioritas utama.
"Kita menghormati semua kekuatan, tapi kita juga akan tetap mempertahankan kedaulatan kita," tegasnya.
Pernyataan ini menekankan bahwa Indonesia tidak akan ragu untuk menjaga hak-hak maritimnya sambil tetap membuka pintu untuk kerja sama yang saling menguntungkan.