GENMUSLIM.id - Gideon Levy, seorang kolumnis terkenal dari surat kabar Israel, menyampaikan kritik tajam terkait keterlibatan Israel dalam perang di Gaza dan Lebanon.
Dilansir GENMUSLIM dari Al Jazeera pada Selasa, 24 September 2024, Menurut Levy, situasi ini semakin memanas dengan jumlah korban yang terus meningkat,
Terutama di Lebanon, yang mengalami hari paling mematikan sejak berakhirnya Perang Saudara pada tahun 1990.
Dalam pandangannya, Israel tampaknya lebih memilih jalur militer dibanding diplomasi, sesuatu yang ia anggap tidak efektif dan tidak bermoral.
Baca Juga: Israel Membangun Satu Juta Penampungan Tahan Rudal untuk Warganya di Tengah Ketegangan Regional
Levy menyoroti bahwa meskipun Israel memiliki tujuan untuk mengakhiri perang di Gaza dan memulangkan puluhan ribu warganya yang telah dievakuasi ke utara, kenyataannya situasi justru semakin jauh dari target tersebut.
Perang yang berlangsung di Gaza Palestina, menurutnya, telah menciptakan siklus kekerasan yang sulit untuk diakhiri.
Meskipun telah ada serangan besar-besaran selama beberapa hari, Levy menyatakan bahwa tidak ada yang benar-benar bisa dicapai.
Ketakutannya adalah, meskipun perang ini terus berlangsung hingga beberapa bulan.
Hasil akhirnya mungkin tidak berbeda dengan apa yang bisa dicapai melalui jalur diplomasi yang belum diberikan kesempatan.
Levy juga menyoroti peran Amerika Serikat dalam konflik ini.
Ia dengan jelas menyatakan bahwa Israel tidak mungkin dapat melanjutkan perang ini tanpa dukungan penuh dari Amerika Serikat, terutama dalam hal pasokan senjata dan amunisi.
Selama Amerika terus mendukung Israel secara militer, Levy percaya bahwa Israel akan terus bertindak tanpa hambatan.