Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, satu orang tewas dan lebih dari 100 orang terluka akibat ledakan tersebut.
Banyak korban terluka di dalam apartemen, kendaraan, dan sepeda motor yang terkena dampak langsung dari ledakan perangkat nirkabel di beberapa kota di Lebanon.
Serangan ini semakin memperburuk situasi keamanan di negara tersebut, terutama di selatan yang dikenal sebagai basis kuat Hizbullah.
Ketegangan di Lebanon ini menunjukkan bahwa agresi Israel tidak hanya terbatas di Palestina, tetapi juga melibatkan negara-negara tetangga.
Hizbullah, yang selama ini berperan penting dalam konflik dengan Israel, menjadi target utama dalam operasi militer dan intelijen.
Namun, serangan terhadap infrastruktur komunikasi di Lebanon menimbulkan kerusakan besar, tidak hanya terhadap Hizbullah, tetapi juga warga sipil.
Dengan meningkatnya jumlah korban di Palestina dan situasi keamanan yang memburuk di Lebanon, kondisi di kawasan Timur Tengah semakin tidak stabil.
Serangan terhadap kelompok-kelompok perlawanan seperti Hizbullah di Lebanon menunjukkan bahwa Israel memperluas operasinya untuk menekan segala elemen yang dianggap sebagai ancaman di kawasan tersebut. ***