Eskalasi Agresi Israel di Palestina
Agresi yang dilancarkan oleh Israel terhadap rakyat Palestina bukanlah hal baru. Sejak tanggal 7 Oktober lalu, jumlah korban syahid di Palestina terus melonjak tajam.
Hingga saat ini, setidaknya 41,182 orang telah mati syahid, sementara 95,280 lainnya terluka dalam serangkaian serangan yang dilancarkan oleh tentara Israel.
Ini adalah angka yang sangat mengejutkan dan mengungkapkan skala genosida yang sedang berlangsung di wilayah tersebut.
Serangan-serangan yang dilancarkan dengan dalih keamanan ini, pada kenyataannya, menargetkan penduduk sipil yang tidak bersalah.
Mereka yang menjadi korban adalah orang-orang yang berjuang untuk bertahan hidup di tengah blokade yang memperparah krisis kemanusiaan di Palestina.
Kehidupan sehari-hari menjadi penuh dengan rasa takut akan serangan mendadak dari langit, dan harapan untuk kedamaian semakin sulit dijangkau.
Penderitaan Warga Sipil di Bawah Serangan
Dalam pengeboman terbaru ini, bukan hanya fasilitas umum yang hancur, tetapi juga masa depan anak-anak yang terenggut.
Mereka yang selamat dari serangan harus menghadapi trauma psikologis yang mendalam akibat kehilangan anggota keluarga, teman, dan rumah mereka.
Tindakan kekerasan ini secara jelas melanggar hak asasi manusia dan hukum internasional, namun dunia internasional seakan bungkam.
Penderitaan warga Palestina yang terus berlanjut menimbulkan pertanyaan besar mengenai peran masyarakat dunia dalam mengatasi genosida yang terjadi di Gaza.
Setiap hari, warga Palestina harus menghadapi ancaman kematian dan kehancuran yang semakin nyata.
Harapan di Tengah Kehancuran