Kementerian Kesehatan Palestina mengungkapkan bahwa korban terus bertambah,
Sementara tim medis dan petugas SAR menghadapi kesulitan besar dalam mengevakuasi korban yang tertimbun reruntuhan bangunan.
Banyak dari mereka yang masih terjebak di bawah puing-puing atau di jalan-jalan yang hancur akibat serangan udara Israel.
Sejak agresi dimulai pada 7 Oktober 2023, jumlah korban yang dilaporkan sangat mencengangkan.
Baca Juga: Israel Membabi Buta! Mayat-mayat Palestina Berserakan di Khan Younis hingga Tewaskan Ribuan Nyawa
Sebanyak 41.020 orang dilaporkan meninggal dunia, sementara 94.925 orang terluka akibat serangan tanpa henti dari tentara Israel.
Angka-angka ini mencerminkan penderitaan rakyat Palestina di Gaza, yang terus menghadapi serangan yang menghancurkan infrastruktur, tempat tinggal, dan bahkan rumah sakit.
Kejahatan perang yang dilakukan oleh tentara Israel di Gaza telah menuai kecaman dari banyak pihak di seluruh dunia,
Namun tidak ada tindakan nyata yang mampu menghentikan kekerasan ini.
Meskipun tekanan internasional untuk gencatan senjata terus meningkat, situasi di lapangan semakin memburuk, dengan korban sipil yang terus bertambah.
Kementerian Kesehatan Palestina dan petugas medis di Gaza bekerja tanpa lelah untuk menangani korban yang terus berdatangan.
Namun, mereka menghadapi kekurangan fasilitas, obat-obatan, dan peralatan medis yang sangat dibutuhkan.
Serangan berulang terhadap rumah sakit dan klinik medis oleh tentara Israel juga menghambat upaya penyelamatan,
Membuat para tenaga medis semakin terdesak dalam menyelamatkan nyawa.