GENMUSLIM.id - Serangan terbaru Israel kembali menargetkan warga Palestina yang menjadi pengungsi di Sekolah Halima Al-Saadiya di Gaza utara.
Sekolah ini berfungsi sebagai pusat penampungan bagi warga Palestina yang kehilangan tempat tinggal akibat serangan udara Israel.
Dikutip GENMUSLIM dari Grup WhatsApp Ruang Berita Islam I pada Sabtu, 7 September 2024, Setidaknya 8 warga Palestina tewas dalam serangan tersebut, sementara beberapa lainnya terluka.
Serangan ini adalah satu lagi bukti dari kekerasan yang terus-menerus menimpa rakyat Palestina di tengah konflik yang berkepanjangan.
Di Jenin, kamp pengungsi Palestina yang selama sepuluh hari mengalami agresi dari Israel, akhirnya mendapatkan kembali listriknya.
Baca Juga: Tanggapan Setengah Hati AS atas Pembunuhan Aktivis Aysenur Ezgi Eygi oleh Israel Picu Kritik Tajam
Sebelumnya, pendudukan Israel menghancurkan saluran listrik yang memutus pasokan bagi ribuan warga Palestina.
Kejadian ini menambah panjang daftar penderitaan Palestina yang terus didera krisis energi dan infrastruktur akibat agresi Israel.
Meski dihadapkan pada kondisi yang serba kekurangan, tim pertahanan sipil Palestina di Gaza tetap berjuang menyelamatkan nyawa.
Dengan minimnya peralatan dan bahan bakar, mereka terus bekerja keras untuk mengevakuasi korban serangan udara Israel.
Serangan tersebut menargetkan sebuah bangunan perumahan di Tel al Hawa, sebelah barat Kota Gaza, yang menyebabkan banyak warga Palestina tewas atau terluka.
Palestina terus merasakan dampak buruk dari serangan ini, namun semangat juang mereka tidak pernah padam.
Kekejaman Israel tidak hanya berhenti di Gaza. Di Tepi Barat, tubuh seorang remaja Palestina, Majed Fida Abu Zina, yang baru berusia 17 tahun, dimutilasi oleh buldoser Israel setelah dia ditembak mati dalam serangan di kamp pengungsi Al-Far'a, Tubas.
Rekaman menyedihkan yang menunjukkan aksi brutal ini menambah bukti kejahatan kemanusiaan yang dialami Palestina setiap harinya.