Tanggapan Setengah Hati AS atas Pembunuhan Aktivis Aysenur Ezgi Eygi oleh Israel Picu Kritik Tajam

Photo Author
- Sabtu, 7 September 2024 | 15:23 WIB
Aysenur Ezgi Eygi seorang aktivis Amerika Turki menjadi sasaran penembakan militer Israel ( (Foto: GENMUSLIM/Dok: Middle East Aye))
Aysenur Ezgi Eygi seorang aktivis Amerika Turki menjadi sasaran penembakan militer Israel ( (Foto: GENMUSLIM/Dok: Middle East Aye))

GENMUSLIM.id- Setelah berita mengenai pembunuhan Aysenur Ezgi Eygi, aktivis Amerika-Turki, oleh pasukan Israel di Tepi Barat menyebar luas, tanggapan dari pemerintah AS menuai kecaman. 

Aysenur Ezgi Eygi, yang berusia 26 tahun, tewas dalam protes menentang perluasan permukiman ilegal Israel di Beita, Tepi Barat. 

Dikutip oleh GENMUSLIM dari middleeasteye.net pada Sabtu, 7 September 2024 insiden tersebut memicu kemarahan internasional, namun pemerintah AS hanya memberikan pernyataan "tragis" dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban tanpa menyalahkan Israel atau mengecam tindakan tersebut secara tegas.

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, menanggapi kematian Aysenur Ezgi Eygi dengan menyatakan bahwa AS akan mengumpulkan lebih banyak informasi sebelum memberikan komentar lebih lanjut.

Baca Juga: SELAMAT! Komisi I Apresiasi Kinerja Kemlu, Retno Marsudi: I Love You All, Matur Suwun Sanget

"Hal terpenting yang harus dilakukan sekarang adalah mencari tahu fakta yang sebenarnya," ujarnya dalam konferensi pers di Republik Dominika.

Lebih lanjut, Blinken menegaskan bahwa tindakan yang akan diambil nantinya akan didasarkan pada fakta.

Namun, tanggapan yang tampak setengah hati ini memicu kemarahan komunitas Palestina-Amerika dan para aktivis hak asasi manusia. 

Berdasarkan informasi dari seorang aktivis yang hadir bersama Eygi ada saat penembakan, mengatakan bahwa tembakan ke arah Eygi sangat disengaja, dengan pasukan Israel menargetkan kepalanya dari jarak jauh saat dia berdiri tanpa melakukan provokasi.

Anggota Kongres Palestina-Amerika, Rashida Tlaib, mengkritik pemerintah AS melalui platform media sosial.

Dia mempertanyakan mengapa kematian aktivis seperti Eygi tidak mendapat perhatian yang sama seperti warga negara Amerika keturunan Israel yang menjadi korban kekerasan.

Analis politik Palestina-Amerika, Omar Baddar, juga mengungkapkan pesimismenya, menyatakan bahwa pembunuhan ini kemungkinan besar tidak akan menghasilkan konsekuensi serius bagi Israel. 

"Kita akan menyaksikan lagi bagaimana pembunuhan warga Amerika oleh Israel tidak dihukum," ujarnya.

Kritik menjadi semakin tajam, ketika tanggapan pemerintah terhadap kematian Eygi dibandingkan dengan reaksi atas kematian Hersh Goldberg-Polin, seorang warga negara Amerika keturunan Israel yang jasadnya ditemukan di Gaza setelah serangan Hamas.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ninik Reatni Rukmiantika

Sumber: middleeasteye.net

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X