Saat itu, Presiden Joe Biden langsung mengeluarkan pernyataan tegas, menyatakan bahwa ia "hancur dan marah" atas kematian tersebut, dan berjanji bahwa pemimpin Hamas akan menanggung akibatnya.
Sebelumnya, aktivis Amado Sison juga ditembak di kaki oleh tentara Israel selama protes serupa di Beita, namun tanggapan dari Gedung Putih maupun anggota parlemen terhadap insiden tersebut juga dinilai minim.
Kematian Eygi menambah panjang daftar warga negara Amerika yang tewas di tangan militer Israel dalam beberapa tahun terakhir.
Sebelumnya, pada tahun 2022, jurnalis AS-Palestina, Shireen Abu Akleh ditembak mati oleh pasukan Israel saat meliput serangan di kamp pengungsi Jenin.
Organisasi hak asasi manusia, Democracy For The Arab World Now (DAWN), baru-baru ini mengajukan gugatan terhadap Departemen Luar Negeri AS terkait kegagalan mereka merilis dokumen terkait pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan militer Israel.
Gugatan ini merupakan bagian dari upaya untuk menuntut akuntabilitas atas tindakan brutal yang dilakukan terhadap warga sipil, termasuk warga negara Amerika, di wilayah konflik.
Tanggapan lemah dari pemerintah AS dalam kasus Eygi menunjukkan bahwa keadilan bagi aktivis dan warga Palestina-Amerika yang tewas di tangan Israel masih jauh dari harapan.***