GENMUSLIM.id – Mesir menjadi salah satu negara kunci dalam konflik Palestina Israel saat ini, salah satunya karena letak geografis.
Mesir memiliki kuasa penuh atas perbatasan Rafah yang menghubungkan Gaza dengan Mesir, sebagai salah satu tempat keluar-masuk warga Palestina untuk ke luar negri.
Di awal bulan Mei, militer Israel menghancurkan perbatasan Rafah, sebagai langkah awal ekspansi mereka.
Sejak saat itu hingga kini, Mesir dan Israel diketahui bertemu beberapa kali untuk membahas terkait pembukaan kembali perbatasan Rafah.
Pertemuan ini sesekali dilakukan bersama dengan Amerika Serikat sebagai salah satu negara perwakilan mewakili Israel.
Dilansir GENMUSLIM dari Middle East Eye pada Selasa, 20 Agustus 2024, Mesir akhirnya mengumumkan kesepakatan dengan Israel.
Mesir menyetujui Israel untuk membiarkan militernya berjaga di koridor Philadelpia agar perbatasan Rafah dapat kembali dibuka.
Dengan syarat pembukaan perbatasan ini harus dilakukan oleh warga Palestina, pernyataan ini diberikan oleh tiga politikus senior Mesir.
Menurut seorang diplomat Mesir, seorang pejabat di Badan Intelijen Umum dan seorang lagi di Intelijen Militer mengatakan bahwa Israel mengajukan dua opsi.
Baca Juga: Perang di Gaza Berlangsung: Militer Israel Tewaskan Warga Sipil Palestina di Kamp Pengungsi Jabalia
Opsi pertama untuk tetap mempertahankan militer Israel di wilayah perbatasan, sebagaimana yang mereka lakukan sejak bulan Mei.
Opsi kedua, mengganti pasukan dengan membangun penghalang bawah tanah, membangun peralatan pemantau elektronik dan sesekali melakukan patroli.
Terkait opsi yang diberikan oleh Israel, Mesir mengatakan akan menyetujuinya jika faksi-faksi perlawanan, termasuk Hamas, ikut serta di dalamnya.