GENMUSLIM.id - Kematian Ismail Haniyeh sangat berdampak besar pada perundingan gencatan senjata di Gaza.
Karena pengganti Ismail Haniyeh, Yahya Sinwar merupakan pemimpin yang dikenal memiliki kepribadian keras di Hamas.
Meski begitu perundingan gencatan senjata di Gaza akan terus berlanjut meskipun sepertinya tidak akan mudah dilakukan.
Pada Hari Senin lalu, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden mengungkapkan jika perundingan gencatan senjata di Gaza akan terus berlanjut guna meredakan ketegangan di Timur Tengah.
Salah satu pihak dari Gedung Putih, Amerika Serikat, juga merilis pernyataan serupa dengan Joe Biden,
Bahwa perundingan gencatan senjata di Gaza akan terus dilakukan, bersamaan dengan kondisi Israel yang siap menerima serangan balasan dari Iran.
Joe Biden, dalam pidatonya 31 Mei lalu, menjelaskan 3 fase gencatan senjata di Gaza, yaitu:
Fase pertama, gencatan senjata akan dilangsungkan selama enam Minggu. Selama fase gencatan senjata ini pasukan Israel harus mundur dari Gaza.
Selain itu, pada fase ini, Israel dan Hamas akan melakukan pertukaran sandera. Warga sipil Palestina dan semua masyarakat yang berada di Gaza akan dipulangkan.
600 truk setiap harinya akan mengirimkan bantuan kemanusiaan.
Fase kedua, fase ini terjadi perundingan lanjutan antara Hamas dan Israel dengan menetapkan syarat-syarat untuk mengakhiri permusuhan secara permanen.
Dalam fase ini gencatan senjata akan tetap dipertahankan.