GENMUSLIM.id — Pada 30 Juli 2024, Amerika Serikat melancarkan serangan udara di Irak.
Menargetkan sebuah pangkalan di selatan Baghdad yang digunakan oleh Pasukan Mobilisasi Populer (PMF).
Dilansir GENMUSLIM.id dari reuters.com pada Rabu, 31 Juli 2024, bahwa menurut pejabat AS, serangan ini merupakan langkah pembelaan diri setelah ketegangan regional meningkat.
Serangan di Musayib, provinsi Babil, menyebabkan kematian empat anggota PMF, sebuah koalisi milisi yang terkait dengan Iran, dan melukai empat orang lainnya.
PMF, yang merupakan kelompok paramiliter yang disetujui negara,
Telah menjadi titik fokus dalam lanskap geopolitik yang kompleks di wilayah tersebut, terutama karena hubungannya dengan Pengawal Revolusi Iran.
Serangan ini terjadi setelah serangkaian peristiwa yang telah meningkatkan ketegangan di kawasan.
Sebelumnya, serangan udara Israel di Beirut dilaporkan menewaskan komandan senior Hizbullah, kelompok militan yang juga memiliki hubungan erat dengan Iran.
Kejadian tersebut telah memperburuk situasi di Timur Tengah, menambah ketidakstabilan yang sudah ada.
Pejabat AS mengungkapkan bahwa serangan di Irak ditujukan untuk mengatasi ancaman dari militan,
Yang dianggap berpotensi melancarkan serangan drone terhadap pasukan AS dan koalisi.
Meski demikian, mereka tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai lokasi serangan atau korban yang jatuh.