GENMUSLIM.id – Ketegangan internal sedang menyelimuti Israel di tengah konfliknya dengan Palestina.
Perintah wajib militer menjadi salah satu sebab munculnya ketegangan tersebut.
Pasalnya, perintah tersebut tidak berlaku bagi semua warga negara Israel.
Adanya pengecualian terhadap kelompok ultra-Ortodox seringkali menimbulkan protes dari kelompok lain.
Namun, penghapusan pengecualian tersebut juga tetap menimbulkan ketegangan, khususnya dari kalangan ultra Ortodox.
Baca Juga: VIRAL! Kesaksian Tahanan Palestina yang Dibebaskan Dari Penjara Israel, Kisahnya Bikin Hati Terpotek
Sekilas Tentang Kelompok ultra-Ortodox di Israel
Kelompok ultra-Ortodox atau kaum Haredim merupakan salah satu kelompok Yahudi yang memiliki fokus pada pendalaman agama dan kitab Taurat.
Kelompok ini memiliki populasi yang cukup besar di Israel. Hingga saat ini jumlahnya mencapai 13% dari keseluruhan penduduk.
Meski berfokus pada pendalaman agama dan cenderung menghindari kehidupan duniawi, kelompok ultra-Ortodox memiliki pengaruh dalam pemerintahan Israel.
Seperti dalam pemerintahan Netanyahu sekarang, terdapat partai koalisi dari kelompok tersebut seperti United Torah Judaism dan Shas.
Mengutip Reuters oleh GENMUSLIM pada Jumat, 12 Juli 2024, pengeculian wajib militer terhadap kelompok ultra-Ortodox telah diberlakukan sejak pemerintahan Israel mendeklarasikan berdirinya sebuah negara di atas tanah Palestina pada 1948.
Baca Juga: MENGERIKAN! Israel Hancurkan Sekolah Di Palestina: Ratusan Sekolah Dibom dan Tewaskan Ribuan Pelajar
Perdana Menteri pertamanya, David Ben-Gurion, pernah membebaskan sekitar 400 pelajar kelompok tersebut dari dinas militer untuk mengabdikan diri pada studi agama.