GENMUSLIM.id – Kabar mengengai penyalahgunaan kuota haji 2024 telah dibantah oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Dilansir Genmuslim.id dari laman Kemenag RI pada Minggu, 23 2024, pemberiaan fasilitas haji 2024 yang kurang memadai memicu spekulasi penyalahgunaan dalam pemanfaatan kuota tambahan pada operasional haji 1445 H/2024 M.
Gus Men, sapaan Yaqut Cholil Qoumas, ia menjelaskan jumlah kuota haji 2024 sebesar 221.000 jamaah.
Jamaah haji regular sebanyak 203.320 orang, sedangkan 17.680 jamaah haji khusus. Lebih lanjut, Indonesia mendapatkan kuota tambahan 20.000, kemudian dibagi ke haji regular dan khusus sebesar 10.000 per masing-masing.
“Tidak ada penyalahgunaan kuota tambahan. Itu prinsipnya,” tegas Gus Men di Madinah pada Jumat 21 Juni 2024.
“Kami tidak menyalahgunakan dan insya allah kami jalankan amanah ini sebaik-baiknya,” sambungnya.
Gus Men menyebutkan puncak penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M baru saja selesai. Proses Muzdalifah-Mina (Armuzna) berjalan lancar.
“Peristiwa kepadatan di Muzdalifah pada tahun 2023, bisa diantisipasi dengan baik sehingga seluruh jamaah haji bahkan sudah diberangkatkan dari Muzdalifah ke Mina pada pukul 07.37 Waktu Arab Saudi (WAS)
“Alhamdulillah puncak haji berjalan dengan lancar mulai dari prosesi Arafah, Muzdalifah, hingga Mina, semua berjalan baik dan lancar,” sebutnya.
Baca Juga: Miris! Pelayanan Haji 2024 Belum Ramah Lansia, 5 Poin Penting dari Tim Pengawas Haji DPR RI
Kemenag menerapakan kebijakan Smart Card atau biasa disebut dengan Kartu Nusuk dan adanya skema murur pada proses pendorongan jamaah haji dari Arafah ke Mina.
“Saya kira salah satu kunci sukses dan lancarnya perjalanan jamaah haji 2024 kita ada pada dua hal yaitu kartu nusuk dan murur (pergerakan jamaah haji dari Arafah, melintas di Muzdalifah tanpa turun dari bus, dan langsung menuju Mina,” ungkap Gus Men.
Kuota Jamaah Haji 2025