GENMUSLIM.id –Di tengah keindahan pegunungan dan suar yang khas Kashmir, sebuah tragedi mengerikan mengguncang ketenangan wilayah tersebut.
Setidaknya sembilan nyawa melayang dalam serangan brutal yang dilakukan oleh terduga militan terhadap sebuah bus yang membawa para peziarah Hindu.
Kejadian tragis ini terjadi di provinsi Jammu, Kashmir yang dikuasai India, merenggut nyawa dan meninggalkan ratusan orang terluka.
Baca Juga: Perihatin! Gelombang Panas Terpanjang Melanda India, Ancaman Masa Depan yang Tak Terelakkan
Bus itu, sebuah tautan antara realitas sehari-hari dan spiritualitas yang mendalam, tengah membawa rombongan peziarah menuju base camp kuil Hindu terkenal, Mata Vaishno Devi.
Namun, takdir buruk menimpa mereka ketika bus itu menjadi target empuk bagi serangan tak terduga. Terdengar suara letusan yang mengerikan, proyektil menyambar dan menyisakan kehancuran serta duka yang mendalam.
Pejabat administrasi, dengan sorotan keterkejutan di wajah mereka, mencoba merangkum tragedi ini. Vishesh MaHajjan, salah satu pejabat senior, mengonfirmasi bahwa serangan itu terjadi di distrik Reasi.
Dia melaporkan bahwa beberapa korban tewas di tempat, sementara yang lain menderita luka serius. Ironisnya, bus yang seharusnya menjadi sarana perjalanan spiritual menjadi saksi bisu tragedi yang tak terlupakan.
Seorang petugas polisi, dengan wajah tegang penuh tanggung jawab, memberikan informasi tambahan. Dia menegaskan bahwa serangan itu merupakan tindakan teroris yang bertujuan merenggut nyawa tak bersalah.
Korban yang beruntung selamat dari proyektil yang mematikan, tetapi mereka ditinggalkan dengan luka fisik dan luka hati yang sulit sembuh.
Konflik di Kashmir, luka lama yang tak kunjung sembuh, kembali menghantui dengan kekejaman yang menyedihkan.
Kelompok pemberontak yang telah lama berjuang, mencari kemerdekaan atau penggabungan dengan Pakistan, kembali mewarnai peta konflik dengan darah.
Namun, di balik setiap peluru dan ledakan, ada cerita yang terlupakan dari orang-orang biasa yang mencari kedamaian dan kehidupan yang sejahtera.