GENMUSLIM.id – Majalah CEOWORLD merilis pemeringkatan negara paling religius di dunia pada 2024.
Pemeringkatan ini dilakukan berdasarkan survey pada sekitar 820 ribu responden yang tersebar di 148 negara.
Hasilnya, Indonesia berada di urutan ke tujuh negara paling religius, dengan proporsi responden yang mengaku religius sebanyak 98,7%.
Baca Juga: Heboh! 2 Pegawai Non Muslim dari Kota Parepare Ikut Menjadi Panitia Pemberangkatan Jemaah Haji 2024
Negara paling religius urutan pertama diraih oleh negara Somalia dengan angka 99,8% responden yang mengaku paling religius.
Urutan terbawah diraih oleh China, yang mana responden yang mengaku religius hanya 7%. Dalam hal ini CEOWORLD mencatat China sebagai negara paling tidak religius di dunia.
Mengingat Indonesia sebagai negara paling religius, ada suatu penelitian berjudul The Negative Intelligence-Religoisity Relation: New and Conforming Evidence yang dilakukan oleh Miron Zuckerman dan rekan-rekannya Chen Li, Shengxin Lin, dan Judith A. Hall di tahun 2019 yang sempat viral.
Yang mana memuat sentimen tentang agama membuat orang tidak cerdas/kritis tidak berasal dari studi empiris, tapi dari dogma modern bahwa skeptisisme adalah penanda kecerdasan, sedangkan keyakinan adalah penanda ketidakcerdasan.
Temuan penelitiannya menunjukkan bahwa ada hubungan yang negatif antara religiusitas dan kecerdasan, yang artinya orang-orang religius cenderung kurang cerdas dan orang yang lebih cerdas cenderung kurang religius, karena orang cerdas memiliki pemikiran yang lebih rasional dalam menilai suatu hal.
Religius artinya orang yg beragama dan terafiliasi dalam suatu agama. Pandangan ini sering rancu, orang-orang kadang menyamakan religiusitas dan spiritualitas.
Jadi bagi orang yang kurang religius mungkin masih mempercayai Tuhan beserta ajaran-ajaran yang biasa dianut oleh orang-orang religius.
Namun mereka tidak mempercayai ajaran dalam agama seperti cara-cara beribadah jika tidak terbukti secara nalar atau sains.
Hal ini juga dikemukakan dalam penelitian Zuckerman, yang mana hubungan kecerdasan dan religiusitas sebagian besar dimediasi oleh skor tes kognitif atau kecerdasan pola pikir.