internasional

Ribuan Warga Gaza Gagal Naik Haji 2024 karena Penutupan Perlintasan Rafah oleh Israel, Apakah Ini Bentuk Baru dari Penindasan?

Rabu, 29 Mei 2024 | 10:41 WIB
Ribuan warga Gaza tidak bisa berangkat haji 2024 akibat penutupan perlintasan Rafah oleh Israel ( (Foto: GENMUSLIM.ID/Dok:ALARABIYA NEWS))

GENMUSLIM.id - Ribuan warga Palestina yang tinggal di Gaza telah dilarang untuk melaksanakan ibadah haji 2024 akibat kebijakan penjajah Israel di perlintasan Rafah, menurut laporan dari Kementerian Wakaf dan Urusan Agama pada 22 Mei.

Menurut kementerian tersebut, tindakan terhadap warga Gaza ini dianggap sebagai pelanggaran nyata terhadap kebebasan beribadah dan hukum kemanusiaan internasional.

Kementerian Wakaf dan Urusan Agama Palestina menyatakan bahwa mencegah ribuan warga Gaza untuk melaksanakan ibadah haji 2024 adalah "kejahatan perang baru yang ditambahkan ke dalam serangkaian kejahatan yang dilakukan oleh penjajah Israel terhadap rakyat dan tempat ibadah kami."

Baca Juga: Posting Buah Semangka, Ragnar Oratmangoen Pemain Timnas Indonesia Ternyata Juga Dukung Palestina?

Perjalanan haji, yang merupakan ziarah ke tempat tersuci dalam Islam, Ka'bah di Mekkah, adalah salah satu dari lima rukun Islam.

Umat Islam diwajibkan untuk menunaikan ibadah haji setidaknya sekali seumur hidup jika mereka memiliki kemampuan finansial dan fisik untuk melakukannya.

Dalam pernyataannya, kementerian tersebut juga meminta Mesir dan Arab Saudi untuk menekan Israel agar mengizinkan warga Gaza melaksanakan ibadah haji 2024 ini.

Kementerian tersebut menyoroti pentingnya peran negara-negara tetangga dalam menyelesaikan masalah ini demi hak asasi manusia dan kebebasan beragama.

Pasukan Israel diketahui telah menyita sisi Palestina dari perlintasan Rafah di perbatasan dengan Mesir pada 7 Mei.

Baca Juga: Rafah Diserang Israel Habis-Habisan, Benjamin Netanyahu Pilih Angkat Tangan: Ini Sebuah Kesalahan

Perlintasan Rafah merupakan satu-satunya jendela bagi wilayah Gaza ke dunia luar dan satu-satunya penyeberangan yang biasanya tidak dikontrol oleh Israel.

Menurut laporan dari Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), lebih dari 800.000 orang telah melarikan diri dari Rafah sejak dimulainya serangan Israel ke kota paling selatan Gaza pada tanggal 6 Mei.

Situasi ini semakin memperburuk kondisi kemanusiaan di Gaza, yang telah lama berada di bawah blokade.

Penutupan perlintasan Rafah tidak hanya menghalangi warga Gaza dari melaksanakan ibadah haji 2024 tetapi juga membatasi akses mereka ke kebutuhan dasar seperti makanan, obat-obatan, dan bantuan kemanusiaan lainnya.

Halaman:

Tags

Terkini