GENMUSLIM.id – Polisi di Amsterdam bertindak cepat untuk mengakhiri protes pro-Palestina yang tengah berlangsung di Universitas Amsterdam.
Aksi Protes ini merupakan bagian dari gelombang demonstrasi yang lebih luas yang melanda berbagai kota di Belanda, termasuk Groningen dan Eindhoven, sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di tengah konflik yang berlangsung di Gaza.
Menurut laporan dari kantor berita ANP, para pengunjuk rasa telah menduduki beberapa gedung universitas sebagai bentuk aksi protes terhadap perang Israel-Palestina.
Baca Juga: Begini Tanggapan Mengenai Hukum Musik Menurut Habib Husein Jafar Al Hadar : Kita Semua Punya Dalil
Pada Senin pagi, kelompok aksi protes di Belanda mengumumkan bahwa mereka telah berhasil menduduki gedung-gedung universitas di Amsterdam, Groningen, dan Eindhoven.
Dalam sebuah unggahan di media sosial X, polisi Amsterdam menginformasikan bahwa Universitas Amsterdam telah mengajukan laporan resmi terkait tindakan vandalisme yang dilakukan oleh para pengunjuk rasa.
Polisi memastikan bahwa tidak ada individu yang diizinkan memasuki gedung universitas selama protes berlangsung dan meminta dengan tegas kepada para pengunjuk rasa untuk meninggalkan lokasi tersebut secara sukarela.
Seorang juru bicara dari Universitas Amsterdam mengkonfirmasi adanya pendudukan ini dan menyarankan agar semua individu yang tidak terlibat dalam aksi protes segera meninggalkan gedung tersebut untuk menghindari potensi konflik atau insiden yang tidak diinginkan.
Sementara itu, Universitas Teknologi Eindhoven juga melaporkan bahwa terdapat "puluhan mahasiswa yang melakukan aksi protes damai di luar gedung universitas, dengan sekitar sepuluh hingga lima belas tenda yang didirikan di area tersebut sebagai bagian dari aksi protes mereka."
Protes yang dilakukan oleh para mahasiswa di Belanda ini telah dimulai sejak Senin pekan lalu, menyusul gelombang demonstrasi serupa yang terjadi di Amerika Serikat dan Eropa.
Di berbagai kampus di seluruh dunia, mahasiswa menyerukan gencatan senjata permanen di Gaza dan mendesak universitas mereka untuk memutuskan hubungan keuangan dengan perusahaan-perusahaan yang dianggap mengambil keuntungan dari penindasan terhadap warga Palestina.
Demonstrasi ini sebagian besar berlangsung damai, meskipun di Amsterdam, sempat terjadi bentrokan antara polisi anti huru-hara dan para pengunjuk rasa.