GENMUSLIM.id – Buntut panjang dari pembakaran Al Quran di Swedia yang terjadi beberapa waktu lalu berimbas pada sebuah perusahaan raksasa perabot rumah tangga IKEA.
IKEA adalah singkatan dari nama pemilik sekaligus pendiri yang bernama Ingvar Kamprad Elmtaryd Agunnaryd.
IKEA berdiri sejak tahun 1943 di Swedia bagian selatan.
Sejak aksi pembakaran Al Quran yang dilakukan oleh politikus Swedia, beberapa negara muslim mulai menggemakan gerakan untuk boikot produk-produk Swedia.
Baca Juga: Bagaimana Hukum Sholat Bagi Orang yang Bertato? Begini Penjelasannya dari Ustadz Abdul Somad
Pembakaran Al Quran di Swedia dianggap sebagai tindakan yang sangat ofensif dan tentu menyebabkan kemarahan yang meluas di kalangan umat Islam.
Syekh Salim Abdullah Al-Jaber Al-Sabah mengatakan bahwasanya aksi pembakaran Al Quran di Swedia telah melukai sentimen Muslim di seluruh dunia dan menandai provokasi yang serius.
Sebagai reaksi dan tanggapan beberapa organisasi yang dipimpin Muslim menyerukan boikot terhadap barang-barang Swedia.
Parlemen Kuwait pun ikut menyerukan untuk boikot produk-produk asal Swedia.
Ancaman pemboikotan tersebut juga berimbas pada IKEA Cs yang masih membiarkan aksi pembakaran Al Quran yang dilakukan sejak tahun 2023 di Ibukota Swedia.
Baca Juga: Ayat-Ayat Al Quran Yang Bisa Jadi Mood Booster, Bikin Kamu Anti Overthinking dan Anti Galau
Boikot terhadap produk swedia kemungkinan besar akan berdampak signifikan terhadap perekonomian Swedia.
Hal ini juga kemungkinan besar mempunyai dampak politik dan memberikan tekanan pada pemerintah Swedia untuk mengambil tindakan guna melindungi umat Islam dari Islamofobia di negaranya.
Pemboikotan yang mengancam IKEA ternyata bukan hanya karena buntut insiden pembakaran Al Quran di Swedia.
Alasan lainnya yaitu IKEA dikabarkan mengirim produknya ke koloni pemukiman ilegal Israel di Tepi Barat, seperti yang ditunjukkan dalam surat tertanggal 10 Desember dari raksasa furniture tersebut.