Kedua, memiliki anak yang banyak. Banyak ditemui di Palestina keluarga yang memiliki anak dengan jumlah lebih dari lima bahkan sampai lebih dari sepuluh.
Nasab bagi orang Palestina sangat penting, mengingat kondisi yang penuh konflik.
Dengan banyaknya anak, perjuangan orang tua bisa terus dilanjutkan.
Selain itu, para orang tua sudah terbiasa mendidik anak-anaknya untuk menjadi penghafal Quran sedari kecil.
Ketiga, bersalaman. Ada perbedaan cara bersalaman orang Palestina dengan Indonesia, khususnya.
Jika di Indonesia terbiasa bersalaman dengan cium tangan terutama dari yang muda kepada yang tua.
Namun di Palestina sendiri, ketika bersalaman maka mereka hanya akan berjabat tangan saja. Meskipun itu dari yang muda kepada yang tua.
Keempat, merayakan hari Jumat. Jika di Indonesia hari libur kebanyakan hari minggu, tetapi di Palestina hari liburnya adalah hari jumat.
Semua orang akan merayakan hari jumat dengan membaca surat Al Kahfi bersama, pergi ke pantai, berbincang-bincang dan mendengarkan nasihat dari orang tua.
Kelima, posisi istri dalam rumah tangga. Jika di Indonesia sering ada kalimat, uang suami adalah uang istri sedangkan uang istri adalah uang istri.
Maka di Palestina hal ini tidak berlaku.
Semua uang akan dipegang oleh suami, jika istri memiliki kebutuhan maka mereka cukup menyampaikan kepada suaminya dan suaminya akan membelikan untuk sang istri.
Keenam, ketaatan yang tinggi kepada perkataan orang tua.
Di Palestina, jika anak perempuan akan pergi dengan temannya maka ia perlu izin ke orang tuanya jauh-jauh hari.