GENMUSLIM.id - Islamophobia yang tengah terjadi di tengah masyarakat Amerika adalah hal sulit yang tidak bisa hapus.
Mampukah Islam mengatasi ancaman (bermakna negatif) atau tantangan (bermakna positif) dalam mewujudkan sebuah perdamaian antar agama maupun antar budaya yang ada di Amerika?
Islamophobia telah mengakar kuat di pikiran masyarakat Amerika dan banyak sekali pemberitaan, artikel berlebihan, tidak benar kebenarannya yang diberitakan oleh media-media yang memiliki kepentingan tertentu.
Adanya pemberitaan ini mengakibatkan terjadinya pembakaran Masjid di Yuba City. Selain itu banyaknya terjadi distorsi gambar Islam.
Dilansir dalam jurnal Rafi'i dkk (2021), menurut Nihad Awad, ini terjadi karena muslim Amerika tidak memiliki pengalaman dalam bidang politik serta kurang akrab dengan budaya populer.
Persepsi negatif tentang Islam telah merambat hingga di dunia akademik, Buku atau karya tulisannya, dunia perfiliman mengandung stereotype, prejudis dan cenderung memusuhi Islam.
Meski penganut agama Islam di Amerika mengalami peningkatan dan menyebar namun ini tidak bisa dijadikan sebagai parameter bahwa pandangan tentang Islam telah berubah.
Untuk dapat menghilangkan islamophobia, Islam tentu saja melakukan rekonstruksi atau dekonstruksi untuk dapat mengembalikan citra positif Islam di negeri Paman Sam.
Ini tidak lagi menjadi kewajiban namun tuntutan yang harus dilakukan oleh muslim Amerika, selain dakwah yang telah dilakukan oleh muslim Afro-Amerika.
Hal ini dapat memperkenalkan sisi positif Islam bagi masyarakat Amerika. Selain itu, umat muslim di Amerika juga telah mendirikan perpustakaan yang diberi nama, ''Muslim Public Library" di California.
Pendirian perpustakaan ini dilakukan sebagai usaha pengenalan dan pengetahuan Islam di Amerika.
Perpustakaan ini digunakan untuk studi keagamaan, penyesuaian kebudayaan Amerika bagi keluarga muslim dan memperkenalkan Islam kepada non-Muslim.