Sebelumnya, bantahan ini juga sudah disampaikan oleh Kementerian Kesehatan Palestina. Kementerian ini menegaskan bahwa IDF tidak menemukan persenjataan apapun di RS Al Shifa.
Menurut kementerian, IDF justru yang menghancurkan peralatan medis yang tidak tersedia di tempat lain di Gaza serta menahan dua insinyur yang bertugas mengoperasikan bagian oksigen dan pasokan listrik di rumah sakit tersebut.
Direktur RS Al Shifa, Muhammad Abu Salmiya, menjelaskan kondisi di rumah sakit yang semakin memburuk karena kehabisan oksigen dan air.
Salmiya mengatakan terdapat sekitar 7.000 orang di rumah sakit tersebut, termasuk di dalamnya 650 pasien dan 500 tenaga medis.
Menurut hukum humaniter internasional, rumah sakit adalah fasilitas yang dilindungi secara khusus.
Maknanya, pihak yang sedang berkonflik tidak dapat menyerang rumah sakit atau menghalangi menjalankan fungsi medisnya.
Rumah sakit hanya kehilangan perlindungan jika terbukti ada tindakan berbahaya yang dilakukan di dalam rumah sakit tersebut.***