Tentara zionis Israel pun langsung menyerbu desa tersebut dan menembaki, bahkan melempar granat, serta melepaskan gas air mata ke arah warga Palestina.
Naas, Mohammed Al Bayed terkena serangan dari tentara zionis Israel dan harus meninggal dunia saat membela tanah kelahirannya dari para pemukim ilegal.
Dua hari sebelumnya, seorang remaja bernama Badr Al Masri (19) meninggal dunia setelah diserang oleh tentara Zionis di Nablus, Rabu, 19 Juli 2023, malam.
Tentara zionis Israel yang melindungi pemukim ilegal, tiba-tiba menyerbu para peziarah yang pemakaman Nabi Yusuf AS yang notabene adalah warga sipil Palestina.
Lebih tak masuk akalnya lagi, dilansir Genmuslim dari Qudsnen, Minggu, 23 Juli 2023, tentara zionis Israel tak hanya warga sipil, melainkan juga menyerang jurnalis yang meliput serta ambulans yang mengangkut korban luka-luka.
Padahal, dijelaskan dalam Undang-undang Internasional bahwa jurnalis dan tim media tidak boleh diserang, meskipun sedang berada di sebuah negara yang sedang terlibat konflik.
Atas serangkaian kejadian tersebut, Francesca Albanese, pelapor khusus PBB untuk hak asasi kemanusiaan di Palestina ikut geram mendengarnya.
Baca Juga: Ivar Jenner Tampil Apik Hingga Beri Assist Bersama FC Utrecht, Simak Selengkapnya!
Dihadapan puluhan Dewan Hak Asasi Kemanusiaan PBB yang menghadiri pertemuan, Francesca Albanese tak segan-segan mengatakan bahwa apa yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina termasuk kejahatan kemanusiaan
“Tentara Israel telah mengubah seluruh wilayah Palestina menjadi penjara terbuka, di mana warganya dikurung, diawasi, dan didisiplinkan,” ungkap Francesca Albanese, seperti dikutip Genmuslim dari Qudsnen, Minggu, 23 Juli 2023.
Dalam pertemuan itu, Francesca Albanese juga menyampaikan bahwa sistem apartheid Israel harus segera dihilangkan.
Menurutnya, apa yang dilakukan Israel telah mengancam keberadaan suatu bangsa sebagai kelompok nasional.
“Di bawah penjajahan Israel, generasi ke genarasi di Palestina telah mengalami perampasan kebebasan yang luas, sistematis, dan secara sewenang-wenang,” tegas Francesca Albanese.
Sayangnya, dalam pertemuan tersebut perwakilan Israel di Dewan Hak Asasi Kemanusiaan PBB, tak hadir mendengar laporan dari Francesca Albanese sebagai pelapor khusus hak asasi kemanusiaan untuk Palestina tersebut. ***