5 Poin Kritis soal Deal Perdamaian Gaza versi Trump-Netanyahu, dari Transisi Pemerintah hingga Palestina Ikut Merdeka

Photo Author
- Rabu, 1 Oktober 2025 | 11:08 WIB
Menyoroti deal perdamaian Gaza versi Presiden AS, Donald Trump (kanan) dan PM Israel, Benjamin Netanyahu (kiri) (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Instagram @b.netanyahu)
Menyoroti deal perdamaian Gaza versi Presiden AS, Donald Trump (kanan) dan PM Israel, Benjamin Netanyahu (kiri) (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Instagram @b.netanyahu)

Hal ini justru menimbulkan pertanyaan lantaran tidak dijelaskan terkait anggota, mekanismenya, hingga pihak yang berhak mengawasi.

Baca Juga: Inggris hingga Australia Resmi Akui Kedaulatan Palestina, PM Israel Benjamin Netanyahu Beri Respon Sinis

Trump bahkan menyebut dirinya bersama mantan PM Inggris, Tony Blair akan memimpin sebuah dewan perdamaian internasional yang bertugas mengawasi komite transisi itu.

Kendati demikian, belum jelas ihwal sikap independen lembaga ini dan keterlibatan rakyat Palestina dalam rencana pemerintahan transisi di Gaza tersebut.

Posisi Otoritas Palestina

Isu lain adalah keterlibatan Otoritas Palestina (PA). Proposal menyebut Gaza akan dikelola komite transisi hingga PA dianggap siap mengambil alih.

Berdasarkan laporan Reuters, tidak ada tolok ukur atau jadwal pasti kapan hal itu bisa terjadi.

Netanyahu bahkan secara gamblang menolak kemungkinan PA kembali berkuasa di Gaza.

“Gaza akan dikelola bukan oleh Hamas, bukan pula oleh PA,” ucapnya di Washington berdampingan dengan Trump dalam kesempatan yang sama.

Baca Juga: Rencana Kota Modern AS di Gaza Bocor, Diduga Libatkan Investor dengan Dana Fantastis Rp1.600 Triliun

Pasukan Internasional yang Masih Abu-abu

Trump juga mengusulkan pembentukan Pasukan Stabilisasi Internasional untuk menjaga keamanan Gaza.

Sebagian publik justru skeptis karena tidak ada kejelasan negara mana yang bersedia mengirim pasukan, termasuk mandatnya, dan keberanian mereka menghadapi Israel jika terjadi pelanggaran.

Jadwal Mundurnya Israel

Di sisi lain, salah satu pertanyaan terbesar dalam deal perdamaian Gaza versi Trump dan Netanyahu itu juga tentang waktu tepatnya Israel benar-benar akan menarik diri dari Gaza.

Dalam proposal menyebut penarikan dilakukan secara bertahap, bergantung pada standar keamanan dan demiliterisasi. Meski begitu, belum ada jadwal konkrit maupun indikator yang jelas.

Israel bahkan tetap ingin mempertahankan perimeter keamanan sampai Gaza dianggap bebas dari ancaman teror. Hal ini dikhawatirkan hanya memperpanjang status quo tanpa kepastian bagi rakyat Gaza.

Baca Juga: Mencermati Akar Konflik Tanah Israel Sejak 1947 setelah Kini 142 Negara Gaungkan Palestina Merdeka

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Reza Nurcholis, S.Si

Sumber: Reuters, Middle East Eye

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X