Ketegangan Memuncak di PBB: Israel Tak akan Menghentikan Serangan ke Iran Sampai…

Photo Author
- Minggu, 22 Juni 2025 | 12:11 WIB
Suasana pertemuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) (Foto: GENMUSLIM.id/dok: X @UN)
Suasana pertemuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) (Foto: GENMUSLIM.id/dok: X @UN)

GENMUSLIM.id - Ruang pertemuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat semakin memanas.

Perdebatan sengit meletus antara perwakilan Israel dan Iran, menandai eskalasi retorika di tengah kekhawatiran global akan potensi konflik berskala besar.

Perang kata-kata ini berpusat pada konflik yang sedang berlangsung antara kedua negara, dengan ancaman nuklir Iran menjadi sorotan utama.

Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon, menegaskan bahwa negaranya tidak akan menghentikan serangannya sampai ancaman nuklir Iran sepenuhnya dilucuti.

Baca Juga: Curhatan Benjamin Netanyahu, Perang Israel-Iran Membuat Anaknya Harus Membatalkan Acara Pernikahan

"Kami tidak akan berhenti," tegas Danon dikutip Sabtu 21 Juni 2025.

Ia menuturkan, "Tidak, sampai ancaman nuklir Iran dibongkar. Tidak, sampai mesin perangnya dilucuti. Tidak, sampai rakyat kami dan rakyat Anda aman."

Pernyataan keras ini menggarisbawahi tekad Israel untuk mengatasi apa yang mereka anggap sebagai ancaman eksistensial.

Di sisi lain, Duta Besar Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani, mendesak Dewan Keamanan PBB untuk segera mengambil tindakan.

Iran menyatakan akan terus membela diri terhadap Israel selama sesi tersebut, menekankan hak mereka untuk mempertahankan kedaulatan.

Baca Juga: Ultimatum Presiden Vladimir Putin kepada AS dan Israel: Jika Ayatollah Ali Khamenei Tewas, Maka Kalian Kami Libas!

Iravani juga menyuarakan kekhawatiran seriusnya.

"Israel menyatakan akan melanjutkan serangan ini selama diperlukan," ucap Iravani.

"Kami khawatir dengan laporan yang kredibel bahwa Amerika Serikat akan ikut serta dalam perang ini," imbuhnya, menyoroti potensi intervensi kekuatan besar yang bisa memperparah konflik.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muhammad Reza Nurcholis, S.Si

Sumber: Reuters

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X