GENMUSLIM.id - Melalui saluran telepon Menteri Luar Negeri RI dan juga Menlu baru Amerika Serikat, tengah berupaya untuk melakukan kerjasama bilateral guna mengupayakan penguatan keamanan kawasan Indo-Pasifik via saluran telepon.
Dikutip GENMUSLIM dari Antara News pada Jumat 24 Januari 2025 Menurut pernyataan tertulis Departemen Luar Negeri AS di Jakarta percakapan antara kedua menteri luar negeri berlangsung pada Rabu waktu setempat.
“Marco Rubio dan Menlu Sugiono mengakui pentingnya hubungan AS-RI dan menegaskan kembali kontribusi kemitraan strategis komprehensif antara kedua negara demi kawasan Indo-Pasifik yang aman dan makmur,” demikian menurut Juru Bicara Deplu AS Tammy Bruce.
Kedua Menteri tersebut juga sempat bertukar pandangan mengenai keamanan maritim di Laut China Selatan.
“Kedua menteri juga menyatakan kesamaan tekad untuk mengutamakan pertumbuhan ekonomi nasional,” kata dia.
Baca Juga: Menteri Luar Negeri RI Sugiono, Mendatangi Wapres Yaman Untuk Membahas Perdamaian di Timur Tengah
Selain itu Jubir Deplu AS pun mengungkapkan bahwa Menlu RI Sugiono dan Menlu Rubio mengakui pentingnya ada penguatan kerjasama Bilateral guna mempererat hubungan perdagangan dan investasi kedua negara.
Menlu Rubio dari AS pun memiliki keinginan Indonesia agar terus terlibat dalam proses perdamaian serta rekonstruksi pasca konflik di kawasan Timur Tengah, sebagaimana disampaikannya lewat panggilan telepon dengan Menlu Sugiono.
Rubio sendiri dipercaya AS untuk melakukan beberapa tugas di tengah berbagai krisis dan konflik global, termasuk perang Rusia melawan Ukraina serta perang di Gaza dan Lebanon yang melibatkan Israel.
Rubio yang kini sudah memasuki usia 53 tahun, pertama kali terpilih menjadi anggota Senat AS pada 2010, dikenal karena sikap garis kerasnya terhadap Iran, Kuba, Venezuela, dan China, serta dukungannya yang keras dan setia terhadap Israel.
Terkait politik luar negeri, sang menlu baru memiliki pandangan yang selaras dengan Trump, termasuk mendukung seruan untuk mengakhiri perang Rusia di Ukraina yang menurutnya telah mencapai “kebuntuan” dan “perlu segera diselesaikan.”
Belum ada kabar konkrit lagi mengenai tawaran jalinan kerjasama antara AS dan Indonesia.
Mengingat AS sendiri mengenai konflik yang terjadi antara Palestina dan Israel mereka berdiri di kaki Israel.
