GENMUSLIM.id - Setelah penantian yang panjang, pengumuman gencatan senjata di Gaza pada hari Rabu disambut dengan perayaan dan kelegaan oleh warga Palestina yang mengungsi.
Meskipun ada rasa takut dan keraguan, banyak yang berharap kesepakatan ini akan membawa perubahan positif.
Gencatan senjata ini akan dilaksanakan dalam tiga tahap mulai 19 Januari, memungkinkan banyak warga Palestina yang mengungsi untuk kembali ke rumah mereka.
Selain itu, diharapkan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan dapat segera dikirimkan, serta memberikan kesempatan bagi warga yang terluka untuk mendapatkan perawatan medis di luar negeri.
Dilansir GENMUSLIM dari Middleeasteye, Kamis, 16 Januari 2025, Shourouk Shahine, seorang jurnalis Palestina dari Deir al-Balah, mengungkapkan perasaannya yang campur aduk.
"Kami menahan napas, merasakan emosi yang sangat bertentangan. Sebelumnya, banyak negosiasi yang gagal, dan kami merasa putus asa," katanya.
Baca Juga: Warga Palestina di Gaza Sambut Harapan Optimisme Gencatan Senjata Setelah Berbulan-Bulan Perang
Namun, kali ini, dia merasakan adanya keseriusan dalam negosiasi dan tekanan internasional yang mendorong tercapainya gencatan senjata.
Dia berharap bisa kembali ke rumah dan menyampaikan belasungkawa kepada kerabat yang kehilangan orang terkasih.
Perang yang berlangsung di Gaza telah menewaskan lebih dari 46.000 warga Palestina, dan banyak ahli percaya bahwa jumlah korban sebenarnya jauh lebih tinggi.
Sektor kesehatan yang hancur membuat pihak berwenang kesulitan melacak semua korban, dan banyak jenazah diyakini masih terjebak di bawah reruntuhan.
Wael, seorang warga yang meninggalkan Rafah menuju Deir al-Balah, berharap kehidupan di Gaza akan kembali normal.
Baca Juga: Gencatan Senjata di Gaza Semakin Dekat: Negosiasi Amerika Serikat dan Mesir untuk Mengakhiri Konflik
"Hari ini, setelah gencatan senjata resmi diumumkan, kehidupan akan dimulai lagi meskipun penuh kesulitan," ujarnya.
