GENMUSLIM.id - Presiden RI Prabowo Subianto mengawali kunjungan kerjanya (kunker) di London, Inggris dengan bertemu Raja Inggris King Charles III di Buckingham Palace, Kamis, 21 November 2024 pagi.
Presiden Prabowo tiba di Buckingham Palace pada pukul 10:20 waktu setempat menggunakan iring-iringan mobil rangkaian berwarna putih berlogo bendera merah putih di sisi kiri dan bendera negara inggris di sisi kanan.
Setibanya Presiden Prabowo di Buckingham Palace, ia segera masuk untuk bertemu dengan King Charles III dan melakukan pertemuan secara tertutup.
Sekitar pukul 11:05 waktu setempat, iring-iringan kendaraan dinas Prabowo keluar dari Buckingham Palace.
Adapun, Prabowo melanjutkan agenda bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Inggris Keir Starmer di 10 Downing Street, London dan bertemu Wakil PM Inggris Angela Rayner di Lancaster House, kemudian dilanjutkan dengan menghadiri CEO Roundtable Forum.
Nampak mendampingi Prabowo di antaranya Menteri Luar Negeri Sugiono, Wakil Ketua Komisi I DPR RI Budi Djiwandono, serta Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Bersama Keir Starmer, Prabowo membahas penguatan kerjasama strategis antara Indonesia dan Inggris.
Pertemuan ini juga menandai 75 tahun hubungan bilateral antara kedua negara. Beberapa bidang kerjasama yang dibahas adalah ekonomi, pertahanan, dan iklim.
“Kami telah sepakat untuk mengupayakan Kemitraan Strategis baru yang lebih mendalam antara Inggris dan Indonesia yang akan kami luncurkan pada tahun 2025. Kemitraan ini akan memberikan masa depan yang lebih sejahtera, aman, dan berkelanjutan bagi rakyat kedua negara,” ujar kedua pemimpin dalam pernyataan bersama yang diunggah pemerintah Inggris di situs resmi.
Kemitraan ini disebut akan menyediakan kerangka kerja yang melibatkan kalangan bisnis, akademisi, dan lembaga penelitian, organisasi budaya, dan masyarakat yang lebih luas.
Kedua negara juga berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan bertukar pikiran tentang ketidakpastian dalam politik global saat ini di mana mereka sepakat untuk bekerja sama lebih erat lagi dalam mengatasi tantangan global.
Presiden Prabowo dan Keir Starmer menyoroti potensi untuk bermitra dalam memajukan transisi energi dan industri strategis berkelanjutan serta kerjasama industri pertahanan.