Akibat insiden tersebut 12 orang tewas termasuk seorang gadis berusia delapan tahun dan anak laki-laki berusia 11 tahun tewas,
Selain itu ada 2800 lainnya yang mengalami luka-luka akibat insiden tersebut.
Tak berhenti sampai situ, ledakan gelombang kedua pun terjadi dimana para pelayat yang sedang menghadiri pemakaman korban dari ledakan gelombang pertama.
Ledakan ini menimbulkan kekacauan dan kebingungan diantara para pelayat.
Sesaat kemudian laporan mulai bermunculan tentang ledakan-ledakan lain yang terjadi di berbagai wilayah Lebanon.
Pada sebuah unggahan video di media sosial terdapat video yang menunjukkan seorang pria yang terjatuh ke tanah akibat ledakan kecil tersebut.
Saat ledakan gelombang kedua ini terjadi Palang Merah Lebanon langsung mengerahkan 30 ambulans.
Salah satu kantor berita milik pemerintah Lebanon yaitu NNA mengatakan bahwa seorang pria yang tewas ketika walkie-talkie meledak di dalam sebuah toko yang menjual perangkat seluler di Chaat, lembah Bekaa Utara, Lebanon.
Untuk sementara waktu walkie-talkie itu mengidentifikasi perangkat itu sebagai radio VHF genggam ICOM-V82.
Kabarnya model itu merupakan buatan produsen elektronik asal Jepang. ICOM sendiri sudah tidak diproduksi kembali. ***