Tindakan agresif Israel ini tidak hanya terbatas pada Suriah.
Di Palestina, terutama di Jalur Gaza dan Tepi Barat, agresi militer Zionis Israel telah menghancurkan infrastruktur, membunuh ribuan warga sipil,
Dan menciptakan kondisi kehidupan yang tidak manusiawi bagi jutaan orang Palestina.
Pembangunan permukiman ilegal di Tepi Barat yang terus dilakukan oleh Israel juga memperburuk situasi.
Palestina tidak hanya kehilangan tanahnya, tetapi juga hak-hak dasar mereka sebagai manusia, yang semakin terpinggirkan oleh kebijakan apartheid yang diterapkan oleh Zionis Israel.
Reaksi internasional terhadap agresi militer Zionis Israel sering kali terpecah.
Beberapa negara dengan tegas mengutuk tindakan Israel, sementara yang lain, terutama negara-negara Barat, tetap mendukung Israel dengan dalih keamanan.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berulang kali mengeluarkan resolusi yang mengecam tindakan Israel,
Namun tidak ada langkah konkret yang dilakukan untuk menghentikan kekerasan yang terus berlanjut.
Iran, sebagai sekutu dekat Suriah, juga telah bereaksi keras terhadap serangan Israel.
Sebagai tanggapan atas serangan Israel yang menargetkan Kedutaan Besar Iran di Damaskus,
Iran melancarkan serangan balasan terbesar terhadap Israel dalam sejarah konflik mereka.
Tindakan ini hanya memperburuk situasi dan meningkatkan risiko konflik yang lebih luas di kawasan Timur Tengah.