Ratusan ribu orang kini hidup dalam ketidakpastian, dengan akses yang sangat terbatas terhadap kebutuhan dasar seperti air, makanan, dan obat-obatan.
Namun demikian, meskipun korban terus berjatuhan, Israel belum berhasil membubarkan perlawanan rakyat Palestina.
Perlawanan tetap bertahan bahkan di wilayah-wilayah yang telah diserbu berulang kali.
Para pejuang Palestina terus berjuang di tengah gempuran militer yang tak henti-hentinya.
Semangat perlawanan ini tidak hanya datang dari kelompok bersenjata, tetapi juga dari warga sipil yang tetap bertahan dan menolak untuk tunduk di bawah tekanan.
Konflik ini tidak hanya menyebabkan penderitaan fisik tetapi juga trauma psikologis bagi warga Gaza, terutama anak-anak yang harus tumbuh di tengah perang yang tiada henti.
Kehidupan mereka dihantui oleh ketakutan akan serangan berikutnya, kehilangan anggota keluarga, dan kekerasan yang mereka saksikan setiap hari.
Generasi muda Gaza tumbuh dengan mimpi yang hancur dan masa depan yang tidak pasti.
Perang ini juga telah memicu kecaman dari berbagai belahan dunia, tetapi hingga kini, serangan Israel terus berlanjut.
Masyarakat internasional diharapkan untuk mengambil tindakan nyata guna menghentikan kekerasan dan mengakhiri penderitaan yang dialami oleh warga Palestina di Gaza.
Serangan terhadap warga sipil yang mengungsi di dekat rumah sakit Al-Aqsa adalah satu dari banyak contoh kekejaman dalam konflik yang sudah berlangsung bertahun-tahun.
Dunia tidak bisa terus berdiam diri sementara ribuan orang tak bersalah menjadi korban serangan genosida yang dilakukan dengan brutal. ***