GENMUSLIM.id - Saat matahari terus memancarkan panasnya, dan suhu global menaik, pandangan terfokus pada keselamatan jamaah haji yang berbondong-bondong menuju Makkah, pusat spiritual bagi umat Islam.
Namun, di tengah kekhawatiran yang menggelora, terdengarlah kabar baik yang meredakan ketegangan.
Yaitu hasil sebuah studi baru menegaskan bahwa upaya pemerintah Saudi dalam beberapa dekade terakhir telah berhasil mengurangi dampak suhu ekstrem terhadap kesehatan para peziarah dengan cara yang mengagumkan.
Melalui analisis teliti terhadap data meteorologi selama empat dekade terakhir, ternyata meskipun suhu di Makkah terus meningkat.
Sekitar 0.4 derajat Celcius setiap dekadenya, namun kasus sengatan panas dan kematian akibat cuaca panas pada jamaah haji telah mengalami penurunan yang signifikan.
Langkah-langkah preventif yang diterapkan, seperti penggunaan kipas angin dan kolom kabut air untuk menyejukkan udara di tengah teriknya sinar matahari.
Serta pengurangan panas di area kerumunan jamaah, telah membawa dampak positif yang mencengangkan.
Studi yang dipublikasikan di Journal of Travel Medicine pada awal tahun ini memiliki tujuan yang jelas: untuk mengeksplorasi korelasi antara peningkatan suhu lingkungan selama musim haji dengan tingkat infeksi dan risiko kesehatan yang terkait.
Sebuah sumber yang terlibat dalam penelitian menegaskan bahwa laporan tersebut membawa pencerahan tentang efektivitas langkah-langkah pencegahan yang telah diambil
Melalui analisis data meteorologi dan tingkat sengatan matahari selama 40 tahun terakhir.
Berita ini dilaporkan oleh Genmuslim.id dari media Arab News, menyatakan bahwa selain langkah-langkah teknis seperti penggunaan kipas angin dan kolom kabut air.
Pemerintah Saudi juga telah memperluas akses terhadap layanan kesehatan gratis selama musim haji.