GENMUSLIM.id - Baru-baru ini Rusia mengecam adanya isu Islamopobhia menyeruak.
Seperti yang diketahui Islamopobhia merupakan bentuk ketakutan yakni adanya kecemasan yang dialami oleh seseorang ataupun kelompok sosial terhadap Islam. Serta orang-orang Muslim yang bersumber dari pandangan tertutup mengenai Islam, juga disertai prasangka bahwa Islam sebagai agama yang "inferior".
Islamopobhia ini muncul pertama tahun 1997 yang di publikasikan dalam laporan "Islamophobia: A Challange for Us All" oleh Runnymede Trust.
Pada tahun 2001 Islamophobia telah sering digunakan dan disebarluaskan oleh media, warga negara, dan LSM, khususnya di Inggris, Prancis dan Amerika Serikat.
Beberapa pengamat menilai bahwa, salah satu penyebab meningkatnya gerakan islamofobia secara masif ini yakni adanya kebangkitan nasionalisme di negara-negara Eropa.
Hal ini lantaran, masyarakat Eropa khawatir tentang imigrasi dan integrasi kaum minoritas Muslim ke kaum mayoritas Eropa.
Hingga saat ini Islamopobhia masih ada dibeberapa negara. Islamopobhia di beberapa negara tersebut lebih ke pandangan yang merujuk pada diskriminasi, ketakutan, dan rasa benci terhadap Islam dan umat Muslim.
Namun walaupun banyak negara-negara yang melakukan gerakan Islamopobhia, ada salah satu negara yang mengecam bahwa tindakan Islamopobhia merupakan tindakan rasisme yang tidak dapat diterima.
Negara tersebut yakni Rusia, walaupun umat Muslim di Rusia merupakan minoritas, hal ini tidak membuat Muslim disana merasa di asingkan.
Hal ini diperkuat dengan adanya kecaman dari pemimpin Rusia yakni Putin yang mengatakan bahwa gerakan-gerakan Islamopobhia merupakan suatu tindakan rasisme.
Pernyataan tersebut diserukan langsung oleh juru bicara Kementerian Luar Negri Rusia yakni Maria Zakharova.
"Kami berdiri melawan diskriminasi dan pelecehan terhadap Muslim serta memastikan kebebasan beragama berdasarkan penghormatan, tak hanya dari individu tetapi juga hal kolektif beriman," Ucap Maria Zakharova yang dikutip dari Anadolu, Rabu, 13 Maret 2024.