GENMUSLIM.id – Konflik yang terjadi di Palestina, tepatnya di wilayah Gaza masih terus berkecamuk. Konflik Palestina dan Israel ini telah berlangsung selama 75 tahun, sejak tahun 1917.
Selama periode konflik di Palestina tersebut, Israel dilaporkan melakukan serangan tidak hanya terhadap pasukan Hamas, tetapi juga menargetkan warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak.
Perang Gaza di Palestina ini menjadi sorotan dunia internasional, mengingat dampak kemanusiaan yang melibatkan banyak pihak. Situasi yang kompleks ini terus memunculkan keprihatinan dan menciptakan tantangan besar dalam upaya mencapai perdamaian di wilayah tersebut.
Beberapa negara mulai menyuarakan untuk melakukan gencatan senjata, termasuk Indonesia, yang secara aktif memperjuangkan perdamaian di wilayah tersebut melalui diplomasi dan upaya-upaya lainnya.
Meskipun demikian, proses mencapai perdamaian tetap menjadi tantangan besar mengingat kompleksitas situasi konflik yang telah berlangsung selama bertahun-tahun dan melibatkan banyak pihak.
Salah satu pihak yang terus berupaya untuk menyuarakan perdamaian di wilayah Gaza adalah wartawan. Meskipun situasi konflik sangat sulit, mereka tetap gigih bertahan di Utara Gaza untuk melaporkan perkembangan terkini.
Dilansir Genmuslim.id dari telegram @smart171 pada Senin, 5 Februari 2024, berita terbaru mengenai 40 wartawan yang masih bertahan di bagian Utara Gaza menjadi sorotan.
Anggota Sekretariat Palestinia Journalist Syndicate, Shorouck Al Assad, mengungkapkan bahwa 40 wartawan di Utara Gaza ini dikepung oleh tentara Israel, menunjukkan kondisi yang sangat sulit.
Mereka menghadapi kesulitan dalam mendapatkan makanan karena sulit untuk mengirimkan bantuan, seperti makanan. Selain itu, tentara Israel juga menargetkan wartawan Palestina, meskipun mereka sudah mengenakan rompi bertuliskan "press".
Baca Juga: Prabowo Subianto sebut Perang Palestina dan Israel karena Perebutan Tanah Saat Berpidato Di Jakarta
Berdasarkan data, pertanggal 2 Februari 2024 ini sebanyak 78 wartawan dikabarkan meninggal dunia, 16 orang luka-luka, 4 orang hilang, dan sebanyak 25 orang ditawan oleh penjajah.
Situasi yang memprihatinkan ini memperlihatkan betapa beratnya kondisi yang dihadapi oleh wartawan yang berjuang untuk menyampaikan informasi dari wilayah konflik
Dalam kondisi sulit ini, solidaritas dan dukungan internasional sangat diperlukan untuk melindungi hak-hak wartawan dan warga sipil, serta untuk mencapai perdamaian di Palestina. Perang Gaza ini bukan hanya soal agama namun kemanusiaan. ***