GENMUSLIM.id - Aksi pembelaan terhadap Palestina oleh kelompok Houthi Yaman tak jua gentar mengecam Israel beserta sekutunya, Amerika Serikat (AS).
Serangan-serangan balik yang diterima dari Israel dan AS di Timur Tengah kini bahkan semakin meluas.
Setelah Suriah dan Yaman, AS kini mengebom Irak. Sementara itu, Amerika Serikat terus mempersenjatai Israel.
Di wilayah Timur Tengah, yakni Irak dan Suriah, Pasukan AS telah menyerang sekitar 150 kali sejak perang Israel dan Palestina pecah pada bulan Oktober 2022 lalu.
Baca Juga: Kisah Inspiratif: Tiga Tokoh Cendekiawan Muslim dengan Karya Cemerlang di Bidang Ilmu Kedokteran
Serangan AS ini dipandang sebagai pembalasan atas dukungannya terhadap Israel dalam perang melawan Hamas Palestina.
Namun, akhirnya AS diketahui telah meminta China untuk mendesak Iran agar mengendalikan militan Houthi yang pro-Teheran di Yaman serta menghentikan serangan di Laut Merah.
Langkah ini dilakukan pada saat saluran air utama di seluruh dunia tidak dapat dilalui karena ketegangan yang terjadi baru-baru ini.
Dikutip dari Financial Times Inggris Amerika Serikat telah berulang kali mengangkat masalah ini kepada pejabat senior di Beijing.
Akan tetapi, Beijing China tidak terlalu memberikan respon untuk menyelesaikan masalah ini.
Washington AS sendiri telah mengambil langkah keras terhadap Houthi Yaman.
Mereka bergabung dengan 12 negara dalam melakukan operasi blokade, menembaki pemberontak Houthi Yaman yang mencoba menaiki atau membajak kapal dan menghancurkan banyak benteng kelompok Houthi di Yaman.
