Hal itu telihat dengan jelas dimana Bara memperlakulan Saleha dan Bara pun sangat menyayangi Saleha sehingga Bu Sukma tidak keberatan untuk menceritakan semua ini di hadapan Bara.
Bu Sukma akhirnya menceritakan semua hal yang ia ketahui tentang Bu Rianti dan Arini dimana dulunya mereka adalah seorang sahabat.
Bahkan, Arini dan Pak Darmwan berfoto saat hamil, Bu Rianti lah yang mengatur gaya pose dan fotonya.
Namun ternyata dibalik itu semua, Bu Rianti menyimpan rencana-rencana jahatnya.
Arini memang orang yang sangat baik. ketika Bu Rianti kehilangan pekerjaannya. Arini mengajak Bu Rianti untuk tinggal di rumahnya.
Namun hal itu lah yang dimanfaatkan oleh Bu Rianti. Ia mengganti vitamin kehamilan Arini dengan obat-obatan yang membuat Arini terpaksa harus melahirkan secara prematur dan kehilangan nyawanya.
Bara dan Saleha yang sudah mengetahui semua ini benar-benar membuat mereka sangat geregetan dengan kelakuan Bu Rianti. Meskipun Bara adalah anak kandung Bu Rianti. Tetapi ia benar-benar sangat menyayangkan sikap dari ibunya tersebut.
Oleh karena itu, Bara dan Saleha akhirnya mengatur waktu untuk Bu Sukma bisa bertemu dengan Pak Darmawan agar Bu Sukma juga bisa menceritakan semua ini kepada Pak Darmawan.
Lagipula saat ini pak Darmawan juga mulai menyayangi Saleha seperti yang ia inginkan dimana Pak Darmawan menganggap dirinya sebagai anak kandungnya.
Pak Darmawan telah melakukan berbagai macam kesalahan kepada Saleha dan kali ini ia akan menebus semua kesalahannya itu.
Setelah pada akhirnya, Pak Darmawan berhasil bertemu dengan Bu Sukma dimana saat itu Bu Sukma akhirnya memperlihatkan pesan terakhir dari Arini sebelum Arini melahirkan.
Pak Darmawan pun benar-benar sangat terkejut ternyata selama ini dirinya menikahi wanita yang telah membunuh istrinya dan bahkan dirinya telah membenci anak kandungnya akibat hasutan dari wanita itu.
Pak Darmawan benar-benar sangat marah. Ia teringat bagaimana sikap baik Bu Rianti dimana ia selalu menyiapkan vitamin untuk Arini. Ternyata vitamin itu telah diganti menjadi obat berbahaya.
Wah, tidak bisa terbayangkan betapa marahnya Pak Darmawan kepada Bu Rianti kali ini.