Warung makan inipun menjadi tumpuan hidup para karyawan yang telah mengabdi lama di warung tersebut.
Rio ingin ayahnya pensiun agar bisa lebih banyak beribadah dan menjaga kesehatannya. Tetapi sang ayah bersikeras ingin melanjutkan warung tersebut karena baginya kerja pun bagian dari ibadah.
Memberi jalan rezeki untuk orang lain ini juga termasuk ibadah. Karena dengan membantu membuka lapangan pekerjaan, ada banyak orang yang terbantukan.
Ada yang butuh biaya untuk ibunya yang sedang sakit, ada yang butuh biaya untuk kuliah.
Dengan pertimbangan tersebut, akhirnya Rio menyetujui permintaan ayahnya untuk tidak menutup warung itu.
Sesampainya di Jogjakarta, Pak Fahri mengajak Rio untuk melihat sapi-sapi yang dibelinya untuk kuban kali ini.
Rio cukup kaget melihat banyaknya sapi yang dibeli ayahnya. Pak fahri pun memberikan pesan yang bermakna, “Bahwa setiap rezeki yang Allah titipkan untuk kita, disitu juga ada rezeki untuk orang lain”.
Allah titipkan rezeki orang lain di setiap rezeki kita supaya kita belajar bersyukur dan keikhlasan dari setiap rezeki yang kita berikan akan memberikan keberkahan.
Soundtrack dari film ini dinyanyikan oleh Kunto Aji dengan judul Hiduplah Sebelum Mati. Lagu ini terinspirasi dari surat Al-Ashr (Demi waktu) dan lima perkara sebelum lima perkara.***