Belum lagi setiap sudut Kota Seoul masih mengingatkannya akan Haia-muslimah asal Indonesia yang dulu mematahkan hatinya.
Haneul pun memutuskan untuk berlibur dan menghadiri tabligh akbar di Jogja.
Namun, rencana perjalanannya hancur akibat Cahaya Pendar, pemandu wisatanya yang melakukan kecerobohan.
Alih-alih datang ke pengajian, Haneul terpaksa menginap di motel terpencil dengan Pendar.
Haneul dikejutkan Pendar yang terlihat akan terjun dari balkon kamar tepat di sepertiga malam.
Ternyata kejadian itu memberi perubahan sangat besar dalam hidup mereka.
Rasa penasaran, perhatian, dan juga hasrat ingin terus melindungi perempuan yang melewati takdir hidup penuh duka tak bisa ditahan.
Begitu pula Pendar yang selama ini dirundung kegelapan, merasa Haneul datang sebagai langit tempat cahayanya berpendar.
Khawatir perasaannya berubah dosa, Haneul berniat menikahi Pendar. Sayangnya, realita tak semudah angan. Haneul dan Pendar dihadapkan berbagai macam ujian.
Puncaknya saat mendekati masa lamaran. Haneul ditimpa musibah yang membuatnya ingin menyerah, bahkan mengguncang keimanannya pada Sang Maha Cinta.
Seperti halnya film Laut Tengah, pembaca sangat berharap novel Langit Goryeo juga akan hadir dalam versi film. ***