Lini sayap juga diisi pemain kawakan seperti Calvin Verdonk, Dean James, hingga Thom Haye.
Komposisi ini memperlihatkan keseriusan Kluivert menyiapkan pasukan tempur yang kenyang pengalaman di Eropa agar membuat tim Garuda siap bertarung jelang Round 4.
Di sisi lain, absennya Marselino Ferdinan cukup mengejutkan publik yang sebelumnya tampil impresif di Round 3.
Kehadiran nama senior seperti Stefano Lilipaly hingga pemain junior Beckham Putra pun sempat menimbulkan perdebatan tentang daftar pemain yang akan dibawa Kluivert di Round 4.
Melihat hal itu, Tommy Desky justru menuturkan, kombinasi pemain muda dan berpengalaman dipandang sebagai langkah menjaga keseimbangan tim.
“Kalau kita lihat, skuad ini memang mulai tampak lebih siap, tapi publik tentu menunggu bagaimana mereka dipasang dalam taktik pertandingan nanti,” terangnya.
Kritik yang Tak Bisa Dihindari
Jika publik ingin bersikap skeptis, dapat melihat skuad yang terlihat menjanjikan namun sebenarnya penampilan timnas di laga sebelumnya melawan China Taipei dan Lebanon memunculkan keraguan.
Tommy Desky melihat fenomena itu dalam konteks pertahanan Tim Garuda yang dianggap masih rapuh, sementara serangan terlalu bergantung pada sisi sayap.
“Banyak yang meragukan karena pertahanan kita sering lengah. Itu jadi pekerjaan rumah besar bagi Kluivert jika ingin lolos lebih jauh,” ujar Tommy.
Menurutnya, kelemahan ini bisa dimanfaatkan lawan, apalagi Arab Saudi dan Irak memiliki pengalaman panjang di kompetisi internasional.
Di sisi lain, tantangan besar menanti Kluivert untuk menambal celah-celah yang ada di dalam skuad Garuda.
Rahasia Taktik Kluivert
Hingga kini, Kluivert belum banyak membuka strategi yang akan dipakainya jelang Round 4.
Publik tentu hanya bisa menebak-nebak, apakah ia akan tetap mengandalkan serangan dari sayap atau mencoba variasi baru dalam laga kontra Arab Saudi dan Irak nanti?