olahraga

Junya Ito Bongkar Kelemahan Timnas Indonesia: Transisi Jadi Titik Lemah di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Kamis, 14 November 2024 | 16:50 WIB
Pemain Jepang, Junya Ito (kanan-rambut putih) Ugkap Kelemahan Timnas Indonesia (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Instagram @japanfootballassociation)

GENMUSLIM.id - Jelang pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026, pemain Jepang, Junya Ito, mengungkap pandangannya tentang kelemahan Timnas Indonesia, terutama dalam hal transisi permainan.

Menurut Ito, Timnas Indonesia memiliki potensi besar, namun kerap kali mengalami kesulitan dalam beralih dari bertahan ke menyerang dan sebaliknya.

Kelemahan ini dianggap bisa menjadi celah yang akan dimanfaatkan oleh tim Jepang untuk mendominasi permainan dan mencetak gol.

Dilansir GENMUSLIM dari Instagram @viralbolaid pada Hari Kamis,14 November 2024, menurut Junya Ito, kelemahan transisi yang dialami oleh Timnas Indonesia membuat permainan mereka kurang efektif.

Baca Juga: Shin Tae Yong Turunkan Kevin Diks Lawan Jepang: Strategi Baru Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Transisi adalah proses yang sangat krusial dalam sepak bola modern karena tim yang mampu beralih cepat dari bertahan ke menyerang (dan sebaliknya) biasanya lebih dominan dalam pertandingan.

Di dalam pertandingan internasional, tim lawan cenderung memanfaatkan jeda waktu yang terjadi ketika sebuah tim lambat dalam melakukan transisi.

Ketika Indonesia gagal melakukan transisi dengan cepat, hal ini membuat mereka sering kali berada dalam posisi yang kurang ideal.

Serangan yang seharusnya efektif berubah menjadi kehilangan bola yang rentan terhadap serangan balik.

Selain itu, keterlambatan dalam bertahan setelah kehilangan bola memungkinkan lawan, seperti Jepang, memiliki ruang lebih besar untuk mengembangkan serangan dan mencetak peluang berbahaya.

Baca Juga: Shin Tae Yong Panggil 3 Pemain Senior: Apa Strategi Baru Timnas Indonesia Untuk Piala ASEAN 2024?

Ada beberapa faktor yang membuat transisi menjadi titik lemah Timnas Indonesia. Salah satunya adalah minimnya pengalaman beberapa pemain di level internasional.

Kualitas transisi yang cepat memerlukan pemahaman taktik yang mendalam, ketahanan fisik yang baik, dan komunikasi yang kuat antar pemain.

Banyak pemain muda Indonesia yang masih dalam tahap pengembangan di level internasional, sehingga diperlukan waktu dan pengalaman lebih untuk mencapai kecepatan transisi yang optimal.

Halaman:

Tags

Terkini