olahraga

Ramdhan 2024: Ketika Non-Muslim Beri Jalan Pemain Islam, Untuk Jalani Ibadah di Liga MLS Amerika

Rabu, 3 April 2024 | 16:50 WIB
Mohamed Farsi salah satu pemain muslim di MLS Liga Sepak Bola Amerika Serikat ((Foto: GENMUSLIM.id/dok: Instagram @farsi_15))

GENMUSLIM.id – Pada Bulan Ramadhan 2024 ini, tidak seperti di Liga Prancis ketika kompetisi memasuki periode Ramadhan seperti sekarang ini.

Para pemain Muslim di klub Ligue 1 Perancis, yang menjalankan ibadah puasa berhadapan dengan aturan ketat yang diterapkan otoritas kompetisi.

Justru Berbanding terbalik dengan, Kebebasan atlet Muslim menjalankan ibadah di Major League Soccer (MLS) tidak semata-mata hanya dari perjuangan umat Muslim saja.

Non-Muslim juga ikut andil dalam memperjuangkan kebebasan kepada atlet Muslim menjalankan ibadah saat bertanding.

Wakil Presiden Senior Kompetisi MLS, Jeff Agoos, mengatakan kepada Religion News Service bahwa istirahat 60 detik untuk berbuka puasa baru terjadi setelah liga menerima banyak permintaan dari para pemain dan staf tentang membuat kebijakan agar bisa memberikan kesempatan kepada pemain Muslim untuk berbuka puasa.

Baca Juga: Penuh Haru! Kisah Hasan dan Husein yang Ingin Baju Lebaran, Sayyidah Fatimah Sampai Nangis Saat Malam Takbiran

"Ada banyak dukungan untuk hal ini," ujar Jeff Agoos.

Jeff Agoos mengatakan kesehatan dan keselamatan para pemain merupakan hal yang terpenting. Permainan bisa dihentikan dalam waktu singkat ketika tidak ada dampak kompetitif.

"Kami pikir keberagaman itu penting. Kami pikir inklusivitas itu penting."

"Dan yang terpenting dari keseluruhan persamaan ini adalah kesehatan dan keselamatan para pemain diprioritaskan. Jadi jika kami dapat menghentikan permainan, bahkan untuk waktu singkat ketika tidak ada dampak kompetitif, kami ingin mencoba mendukung para pemain kami," kata Jeff Agoos.

Tim Ahli Gizi dan Nutrisi, Kyla Cross telah menyiapkan rencana nutrisi Ramadhan sejak tahun 2015 untuk membantu para pemain di berbagai tingkatan bisa memaksimalkan hidrasi dan nutrisi sebelum dan sesudah puasa.

Baca Juga: Kisah Tragis Eksekutif Muda yang Meninggalkan Zakat, Ternyata ada Kaitan antara Zakat dengan Kesehatan Mental!

"Ini menunjukkan betapa berartinya mereka, bagaimana mereka menyadari bahwa liga menghormati agama dan budaya mereka," ujar Kyla Cross.

Dukungan jeda buka puasa juga datang dari kepala pelatih Galaxy, Greg Vanney yang menyatakan bahwa mengakui keyakinan agama itu tidak mengubah dan merugikan permainan.

Halaman:

Tags

Terkini