nasional

Murahnya Harga Durian di Tapanuli Tengah Pascabanjir, Warganet Ingatkan Pembeli Tak Lagi Menawar: Kalau Bisa...

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:50 WIB
Petani durian di Tapanuli Tengah yang sedang berjuang untuk menjual hasil panen duriannya (Foto: GENMUSLIM.id/dok: kolase Instagram @masjidnurulashri - TikTok @zaits_bf)

GENMUSLIM.id - Petani durian di Sumatera harus menghadapi tantangan besar pascabanjir dan longsor yang terjadi pada akhir November lalu.

Kondisi jalan yang putus karena terjangan banjir dan longsor itu membuat akses para petani untuk menjual durian menjadi lebih sulit dari sebelumnya.

Viral di media sosial beberapa video yang menunjukkan perjuangan para petani durian harus memikul buah sambil berjalan di kawasan bekas banjir demi bisa menjual hasil panennya.

“Seorang anak harus memikul hasil panen durian hari ini yang selamat dari longsor untuk dijual demi memenuhi kebutuhan hidup,” tulis akun TikTok @zaits_bf, dikutip pada Kamis, 18 Desember 2025.

Baca Juga: Curhat Influencer Vilmei Lihat Ketangguhan Warga di Aceh Tamiang usai Bencana: Mereka Kekurangan tapi Tetap Ceria

Dalam keterangannya, tertulis bahwa anak tersebut berasal dari Desa Muara Sibuntuon, Kecamatan Sibabangun, Kabupaten Tapanuli Tengah.

“Masih ada yang bisa dijual, untung masih ada hasil panen yang selamat dari longsoran,” tulisnya lagi.

“Memikul berkio-kilo jauhnya karena akses jalan dan jembatannya terputus,” lanjutnya.

Seberangi Sungai dan Puing-Puing Kayu

Momen serupa juga dibagikan oleh akun Instagram @masjidnurulashri, menunjukkan para petani durian melintasi medan yang sulit usai terjangan banjir.

“Perjuangan petani durian di tengah kondisi bencana. Akses jalan terputus tapi harus tetap sampai pasar,” mengutip dari keterangan videonya pada Kamis, 18 Desember 2025.

Baca Juga: Harga Cabe di Takengon Anjlok, Influencer Amien Ashal Putuskan Beli Cabe Pedagang Ini dengan Harga Medan

Dalam video tersebut, terlihat mereka harus melewati puing kayu yang menumpuk.

Kayu-kayu tersebut menjadi jembatan untuk menyeberang dan akses sambil membawa durian dengan ember di atas kepala.

Tak hanya itu, para petani juga memikul durian dan melewati sungai dengan tinggi air selutut serta memiliki arus yang cukup deras.

Halaman:

Tags

Terkini