Disisi lain, mengaitkan bantuankemanusiaan dengan tekanan politik, sama artinya dengan merendahkan izzah suatu bangsa.
Karena itu, respons masyarakat Aceh yang merasa direndahkan sangat relevan secara syar’i.
Polemik ucapan Tony Abbott bukan sekadar masalah diplomasi, tetapi pelajaran besar soal adab memberi, martabat umat, dan bahaya politisasi bantuan.
Islam sejak 1.400 tahun lalu sudah menegaskan bahwa kebaikan yang diungkit bukan lagi kebaikan, dan bantuan yang dipolitisasi kehilangan nilai moralnya.
Untuk Indonesia—dan khususnya Aceh yang pernah menjadi pusat solidaritas global—ini adalah momen untuk berdiri tegak, menjaga izzah, dan memastikan bahwa bangsa ini tetap kuat, mandiri, dan bermartabat. ***