GENMUSLIM.id - Israel terus melanjutkan serangannya di Gaza, dengan laporan terbaru menyebutkan bahwa sedikitnya 12 warga Palestina tewas dalam 24 jam terakhir.
Serangan ini menambah panjang daftar korban di Gaza, yang selama beberapa waktu terakhir terus mengalami eskalasi kekerasan.
Dikutip GENMUSLIM dari YouTube Al Jazeera English pada Selasa, 24 September 2024, Sementara itu, di Lebanon, serangan udara Israel juga menyebabkan sedikitnya 558 orang tewas, termasuk 50 anak-anak.
Kekerasan di kedua wilayah ini menunjukkan betapa seriusnya situasi yang tengah berlangsung di Timur Tengah, di mana warga sipil menjadi korban utama dari konflik yang tak kunjung reda.
Serangan-serangan yang terus dilancarkan oleh Israel tidak hanya menyebabkan kehancuran infrastruktur, tetapi juga menghilangkan nyawa warga sipil tak berdosa, termasuk anak-anak yang menjadi korban kekerasan yang terjadi di Lebanon.
Baca Juga: Dukung Israel Berperang di Gaza dan Lebanon, Begini Kritik Pedas Gideon Levy Kepada Amerika Serikat
Meski demikian, di tengah eskalasi ini, Presiden Amerika Serikat Joe Biden terus mendorong tercapainya kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
Jake Sullivan, penasihat keamanan nasional Gedung Putih, dalam wawancaranya dengan MSNBC menyatakan bahwa Joe Biden masih berkomitmen penuh untuk mewujudkan gencatan senjata di Gaza.
Selain itu, ia juga berharap adanya kesepakatan terkait pembebasan tawanan yang saat ini masih berada dalam penguasaan Hamas.
Sullivan menegaskan bahwa meskipun tantangan besar masih ada, pemerintahan Biden tidak akan menyerah untuk terus mendorong penyelesaian damai.
Hal ini mencakup tidak hanya upaya menghentikan kekerasan di Gaza, tetapi juga menurunkan ketegangan di perbatasan Israel dengan Lebanon, di mana serangan Israel telah mengakibatkan banyak korban jiwa.
Sikap Amerika Serikat terhadap situasi di Gaza dan Lebanon menjadi sorotan internasional, terutama karena negara ini dianggap memiliki pengaruh besar terhadap Israel.
Sebagai sekutu utama Israel, peran AS dalam mendukung atau menekan Israel dinilai sangat penting dalam menentukan bagaimana konflik ini akan berakhir.
Namun, hingga saat ini, upaya-upaya diplomatik yang dilakukan Amerika Serikat masih menemui banyak hambatan, terutama karena eskalasi kekerasan yang terus terjadi di lapangan.