Penyakit ini menyebar terutama diantara populasi burung namun dapat ditularkan ke manusia dan hewan lainnya melalui gigitan nyamuk yang telah terinfeksi.
Penyakit ini umumnya dianggap ringan tetapi dalam beberapa kasus dapat menyebabkan kondisi yang sangat parah bahkan kematian.
Virus West Nile pertama kali diidentifikasi pada tahun 1937 di Uganda dan sejak itu telah menyebar ke berbagai belahan dunia.
Penyebaran virus ini melalui nyamuk menjadikannya ancaman serius, terutama di daerah-daerah yang populasi nyamuknya tinggi.
Perubahan iklim juga memperparah penyebaran virus ini karena suhu yang lebih hangat memungkinkan nyamuk berkembang lebih pesat dan lebih luas.
Hal ini menambah panjang masalah yang dihadapi oleh Israel yang tampaknya gagal dalam mengantisipasi dan menangani ancaman kesehatan.
Infeksi virus West Nile sering kali tidak menunjukkan gejala pada sebagian besar orang, gejala virus West Nile ini berupa flu disertai demam, sakit kepala, lemas, nyeri sendi dan otot.
Pada sekitar 1 persen kasus infeksi bisa berkembang menjadi penyakit serius seperti meningitis atau kelumpuhan lembek akut.
Masa inkubasi virus ini biasanya berlangsung selama 7-14 hari namun dalam beberapa kasus bisa mencapai 21 hari.
Kelompok yang paling rentan terhadap virus West Nile adalah mereka yang memiliki sisten kekebalan yang lemah seperti pasien dengan penyakit kronis, kanker, bayi dan orang lanjut usia. Orang-orang itu rentan terkena virus ini.
Banyaknya warga Israel yang terkena virus ini akibat kurang mampunya pemerintah mencegah virus ini.
Kebjiakan pemerintah yang tidak konsisten dan berubah ubah menjadi kebingungan dalam masyarakat sehingga upaya penanggulangan wabah ini tidak berhasil.***