internasional

Israel Semakin Terdesak, Joe Biden Tawarkan Gencatan Senjata dan Pembebasan Sandera dengan Pejuang Palestina

Minggu, 2 Juni 2024 | 08:41 WIB
Joe Biden Tawarkan Gencatan Senjata dan Pembebasan Sandera dengan Hamas dan Palestina (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Akun X Joe Biden)

GENMUSLIM.id - Perang Palestina - Israel kian hari makin memanas, kekejaman Israel terhadap masyarakat sipil Palestina semakin ditunjukan tatkala tank Israel bom kamp pengungsian yang sudah ditetapkan menjadi zona aman.

Dilaporkan banyak wanita dan anak-anak yang menjadi korban atas tragedi yang terjadi pada hari Minggu, 26 Mei 2024. Setidaknya terdapat 4 tembakan tank Israel yang mengenai kamp pengungsian Palestina.

Imbas dari tragedi ini banyak negara yang mulai memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel dan beberapa negara dari Uni Eropa (UE) mulai mengakui Palestina sebagai Negara yang independen.

Pengeboman yang ditujukan di kamp pengungsian ini, Israel mendapatkan kecaman dari banyak masyarakat dunia dan mendesak Israel untuk melakukan gencatan senjata.

Baca Juga: Akui Ikut Kontribusi Galang Donasi untuk Palestina Bersama BAZNAS Indonesia, Retno Marsudi: Selama Ini...

Dikutip GENMUSLIM dari AP News, 2 Juni 2024, dalam sambutan persidangan uang tutup mulut presiden Donald Trump dan Timur Tengah, pada hari Jumat, 31 Mei 2024 di Gedung Putih, Presiden Joe Biden menawarkan pada Hamas untuk melakukan gencatan senjata dan kesepakatan sandera yang akan dilangsungkan dalam 3 fase.

Selain itu, Biden juga menekankan pada Hamas, bahwa Hamas tidak akan mampu lagi melakukan serangan yang berskala besar pada Israel lagi.

Joe Biden juga mengatakan bahwa waktunya mengakhiri perang di jalur Gaza, Palestina. Perang yang berlangsung hampir 8 bulan ini telah memakan banyak korban jiwa, terlebih dari pihak Palestina.

“Terlalu banyak orang yang terbunuh, termasuk ribuan anak-anak. Terlalu banyak yang terluka parah. Kita semua melihat gambaran mengerikan dari kebakaran mematikan di Rafah awal pekan ini,”  Ucap Biden.

Daripada menyebutnya perang, invasi Israel terhadap Palestina lebih pantas disebut genosida dan banyak sekali peraturan perang yang telah dilanggar.

Baca Juga: Perang Ukraina - Rusia Memanas! Joe Biden Diam-Diam Tawarkan Rudal Jarak Jauh Amerika untuk Ukraina

Israel diketahui memperluas serangannya di Kota Rafah yang menjadi pusat utama bantuan operasi kemanusiaan. Dengan diserangnya Rafah berimbas pada pemutusan aliran bantuan pangan dan obat-obatan.

Bahkan setingkat PBB saja tidak berani memasuki kawasan Rafah karena masih berstatus kawasan aktif perang dan sangat tidak aman dimasuki.

Juru Bicara PBB Stephane Dujarric juga sempat mengatakan, 21 Mei 2024 jika wilayah Rafah tidak dapat diakses karena operasi militer sedang berlangsung.

Halaman:

Tags

Terkini