GENMUSLIM.id - 22 negara yang tergabung dalam Liga Arab menyelenggarakan KTT ke-33 nya di Bahrain, Kamis, 16 Mei 2024 lalu.
Salah satu permintaan dalam keputusan finalnya adalah penempatan pasukan perdamaian PBB di wilayah Palestina.
Sebagai langkah politik dalam menanggapi isu pemerintahan pasca peperangan, mengasumsikan Hamas tidak akan lagi ada sebagai kekuatan pemerintahan dan militer yang mampu diangkat oleh pejabat Israel dan Internasional.
Beberapa waktu lalu dikutip GENMUSLIM dari Financial Times, Sabtu,18 Mei 2024, bahwa Amerika mendorong negara Arab untuk mengambil bagian dalam pasukan multinasional Gaza guna mencegah pasukan Israel menetap secara permanen di sana.
Baca Juga: Tepuk Tangan! Pemuda Palestina Rela Menempuh Jarak Jauh Ambil Kayu Bakar dengan Kereta Bayi
Negara Arab (UAE) sebelumnya sudah meminta amerika untuk memimpin inisiatif ini, tetapi mereka menolak.
Saudi arabia juga termasuk menolak gagasan pengerahan pasukan di Gaza.
Namun, Bahrain yang diketahui sekutu dekat dengan Saudi Arabia menyatakan dukungan dan kesediaanya untuk menjadi bagian dari kekuatan multinasional Arab untuk menjaga keamanan setelah perang.
Hasil dalam KTT tersebut dituangkan dalam deklarasi manama yang berisi 20 poin.
Dalam deklarasi tersebut, liga arab mengutuk israel yang menghalangi upaya gencatan senjata di jalur Gaza beberapa waktu silam.
Secara tegas menyatakan penolakan terhadap upaya 'penggusuran paksa' rakyat palestina di Gaza, Tepi Barat dan Yerusalem timur, juge segera lakukan gencatan senjata permanen.
Mereka juga menekankan dewan keamanan PBB untuk segera ambil langkah konkret yang jelas dan membuat batasan waktu proses politik yang jelas terhadap keputusan PBB tahun 1967 silam.
Keputusan bab IV tahun 1967 dikeluarkan pada 4 Juni yang berisikan pendirian negara Palestina yang merdeka, berdaulat, layak dengan ibukotanya Yerusalem timur.