GENMUSLIM.id- Anak-anak di Palestina rentan terkena PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder) akibat konflik yang perkepanjangan.
Awal mula PTSD adalah trauma-trauma di masa lalu yang masih mengendap di dalam diri anak-anak di Palestina.
Beberapa penyebab PTSD pada anak di Palestina meliputi:
- Kekerasan dan Konflik Bersenjata
Anak-anak sering terpapar pada kekerasan fisik, serangan, dan konflik bersenjata yang melibatkan tentara, bentrokan, dan serangan udara.
Baca Juga: Anies Baswedan: Indonesia Harus Aktif Berperan Dalam Membantu Palestina
Pengalaman langsung atau menyaksikan kekerasan ini bisa menyebabkan trauma psikologis.
- Kehilangan dan Kematian
Banyak anak di Palestina telah kehilangan keluarga, teman, atau melihat kematian orang-orang terdekat akibat konflik, serangan, atau kekerasan, yang dapat menyebabkan trauma dan kesedihan mendalam.
- Ketakutan Akan Keamanan dan Ketidakpastian
Anak-anak hidup dalam kondisi yang tidak stabil dengan ketakutan akan keamanan pribadi dan ketidakpastian mengenai masa depan. Kondisi ini bisa menyebabkan kecemasan dan PTSD.
- Pengalaman Pengungsian atau Dislokasi
Banyak anak di Palestina mengalami pengungsian, kehilangan rumah, atau dislokasi akibat konflik, yang berkontribusi pada rasa takut dan ketidaknyamanan psikologis.
Baca Juga: Apa Itu Iron Dome? Sistem Pertahanan Israel yang Malfungsi Kala Cegah Serangan Roket dari Lebanon
- Paparan Terus-menerus pada Kekerasan dan Trauma
Anak-anak sering kali terpapar pada paparan terus-menerus pada kekerasan dan trauma, yang dapat menyebabkan dampak psikologis yang berkelanjutan dan memicu PTSD.
Menurut hasil pencarian, survei PBB pada 2018 menunjukkan bahwa satu dari empat anak di Gaza perlu dukungan kejiwaan karena trauma
Anak-anak di Gaza seringkali mengalami mimpi buruk, ketakutan, dan depresi akibat situasi politik dan sosial yang tidak stabil di wilayah tersebut
Banyak anak-anak di Gaza yang kehilangan orang tua dan mengalami luka parah akibat konflik antara Israel dan Palestina.