GENMUSLIM.id – Palestina memiliki sosok yang benar-benar mempunyai peran penting dalam upayanya menjadi negara yang merdeka, dialah Yasser Arafat yang dikenal sebagai Ketua Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).
Perjuangannya di Palestine Liberation Organization (PLO) amat panjang, mulai dari 1969 hingga menjelang kematiannya pada 2004, sebagai Ketua PLO, Yasser Arafat berada di garis depan, mewakili Palestina dalam perselisihan dengan Israel selama bertahun-tahun.
Dilansir GENMUSLIM dari sebuah portal bernama Britannica, dia berperan untuk mengawal sengketa perbatasan, gerakan pembebasan Palestina hingga upaya untuk mencapai perjanjian damai, awal perjuangannya dimulai ketika dirinya masih remaja.
Arafat yang berada di Kairo mulai menyelundupkan senjata ke Palestina, ini digunakan untuk melawan orang-orang Yahudi dan Inggris yang mengambil peran administratif di tanah Palestina.
Yasser Arafat yang menempuh pendidikan di Universitas Faud memutuskan untuk bergabung dengan pasukan tanah air, untuk melawan sejumlah orang Yahudi dalam Perang Arab-Israel pada 1948, perang ini dimenangkan oleh kaum Yahudi, dan menjadi awal mula pendirian negara Israel.
Perjuangan belum berakhir, pada tahun 1958, Yasser Arafat serta beberapa rekannya mendirikan Al-Fatah, suatu jaringan bawah tanah yang mendorong perlawanan bersenjata melawan Israel.
Pada pertengahan 1960-an, Yasser Arafat meninggalkan Kuwait dan terus melancarkan serangan ke Israel.
Pada tahun 1964, Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) yang menyatukan berbagai kelompok dengan visi negara Palestina merdeka terbentuk, dan pada tahun 1969, Fatah masuk ke dalam PLO menjadi faksi terbesar.
Yasser Arafat menjabat sebagai Ketua Komite Eksekutif PLO, dan dia terus mengembangkan PLO dari Palestina ke Yordania, lalu Raja Hussein sempat mengusirnya, sehingga dia memindahkannya ke Lebanon.
Pengeboman, penembakan dan pembunuhan yang digerakkan oleh PLO ini terhadap Israel sudah jadi santapan sehari-hari.
Yasser Arafat menjatuhkan gerakan protes, Intifada, terhadap pendudukan Israel di Jalur Gaza serta Tepi Barat.