GENMUSLIM.id - Majelis Umum PBB menggelar pemungutan suara untuk mempertimbangkan Palestina menjadi anggota penuh PBB.
Hal tersebut didorong oleh konflik di Gaza, Palestina yang tidak kunjung usai dan menelan banyak korban.
Dilansir Genmuslim.id dari Reuters Duta Besar Palestina untuk PBB Riyad Mansour mengatakan jika pemungutan suara bertujuan untuk mendukung keberadaan Palestina, bukan menentang negara lain.
Dalam pemungutan suara terdapat sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, dan ada 9 negara yang menolak, dan 25 negara abstain.
Sembilan negara yang menolak Palestina bergabung adalah Argentina, Republik Ceko, Hongaria, Israel, Mikronesia, Amerika Serikat, Papau Nugini, Nauru, dan Palau.
Papua Nugini, sebagai negara tetangga dekat Indonesia, mengejutkan banyak pihak dengan keputusannya untuk menolak keanggotaan penuh Palestina di PBB.
Langkah ini dianggap kontroversial mengingat posisi Papua Nugini yang jarang terlibat dalam isu-isu politik internasional.
Hubungan Palestina dan Papua Nugini memang kurang harmonis, hal tersebut diperjelas dengan pembukaan kedutaan Papua Nugini di Yerusalem sebagai agresi dan pelanggaran hukum internasional pada September lalu dan membuat Kementerian Luar Negeri Palestina geram.
Perwakilan Papua Nugini menyatakan keprihatinannya mengenai tantangan serius perdamaian dan keamanan yang dihadapi Palestina dan Israel serta dampaknya yang lebih luas terhadap kawasan Timur Tengah dan sekitarnya.
Ia menyatakan menolak resolusi tersebut lantaran tak memberikan solusi jangka panjang.
Ia menyatakan akan melepaskan diri dari pernyataan yang akan disampaikan Gerakan Non-Blok karena unsur-unsur di dalamnya tidak sejalan dengan posisi nasional negaranya.
Papua Nugini merupakan negara dengan jumlah penduduk 7,48 juta jiwa menurut data World Bank pada tahun 2014.