GENMUSLIM.id - Beberapa hari lalu, musuh melakukan serangan udara di Rafah yang merupakan kawasan bagian selatan Gaza, tepatnya pada hari Senin (6/5/2024).
Rafah merupakan tempat berlindung bagi jutaan warga yang bertahan dari wilayah lain di Gaza yang menghindari serangan Israel.
Dikutip dari Postingan Instagram Gen.saladin oleh GENMUSLIM.id pada Kamis, 9 Mei 2024 bahwa
"Pemerintah AS bersama dengan penjajah, memikul tanggung jawab atas terorisme ini," ujar Sami Abu Zuhri juru bicara pejuang kepada Reuters
Namun, mengapa musuh menyerang? Dan apa maksud dari serangan tersebut?
"Selama berminggu-minggu, Netanyahu tidak melakukan apapun kecuali mengulang-ulang kisah 'Rafah', seolah-olah itu adalah obat yang akan menyembuhkan semua penyakitnya", tulis seorang analis politik Palestina, Dr Yaser Za'atreh.
Selain itu, selama berminggu-minggu ini, sejumlah analis internal musuh dan ahli telah mengejek gagasan perdana menteri mereka sendiri.
Termasuk para pejabat Amerika yang mengatakan bahwa Netanyahu dengan sembrono memasuki berbagai wilayah sebelum kemudian menarik diri.
Amerika sendiri sudah makin tidak seirama dengan Netanyahu. "Saat ini, Netanyahu meminum obat yang sama (serangan ke Rafah) untuk mengatasi kekacauan jiwanya. Amerika secara logis mengharuskan perang dihentikan dengan meningkatnya protes di universitas dan semakin dekatnya pilpres AS", simpul Dr Yaser Za'atreh.
Para pejuang pun bisa membaca arah pikiran kacau Netanyahu ketika ia membabi-buta menyuruh tentaranya menyerang Rafah.
Usamah Hamdan, juru bicara pejuang merilis pernyataan resmi, salah satunya, "penyerbuan yang dilakukan tentara penjajah terhadap Rafah adalah kejahatan dan eskalasi berbahaya terhadap fasilitas sipil yang dilindungi oleh hukum internasional. Melalui serangannya terhadap Rafah, Netanyahu berupaya menciptakan kemenangan ilusi yang ia anggap akan menyelamatkan mukanya."***